Sebagaimana diketahui, wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke daerah lain sudah bergulir sejak masa Presiden Soekarno.
Saat itu, Presiden Soekarno memandang Kota Palangkaraya sebagai daerah yang tepat untuk menjadi ibu kota baru.
Untuk memastikan pandangannya itu, Presiden Soekarno bahkan sempat dua kali mengunjungi Palangkaraya ini.
Bahkan saat peresmian Kota Palangkaraya, Presiden Soekarno dengan tegas mengatakan kota ini akan dirancang sebagai Ibu Kota Negara.
Namun wacana itu belum pernah terealisasi. Pada tahun-tahun berikutnya muncul nama-nama kota yang juga menjadi kandidat setiap wacana pemindahan ibu kota mencuat.
Hingga akhirnya, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan pemindahan Ibu Kota ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
Kota yang akan menjadi ibu kota negara itu sedang dibangun dan akan diberi nama Ibu Kota Nusantara.
Kota Palangkaraya memiliki potensi yang cukup besar dari segi perkebunan, seperti karet, kelapa sawit, kepala, dan jambu mete.
Dari empat komoditas perkebunan itu, karet menjadi yang terbesar dengan luas lahan pada tahun 2017 mencapai 5.008 hektare.
Luas total lahan karet di Palangkaraya itu membuat kota tersebut mampu memproduksi sekitar 3.288,05 ton.
Tempat wisata di Palangkaraya dalam bentuk museum adalah Museum Balanga, yang lokasinya di Jalan Tjilik Km 2,5, Kota Palangkaraya.
Museum ini merupakan lembaga pelestarian, dokumentasi, serta penyajian koleksi peninggalan suku Dayak.
Di Palangkaraya juga ada Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling. Lokasinya berada sekitar 34 kilometer dari pusat Kota Palangkaraya
Destinasi wisata yang manarik lainnya yaitu Wisata Susur Sungai dengan menggunakan perahu.
Perahu wisata itu diberi nama Rahai’i Pangun, yang dibuat dengan konsep tradisional-modern, yaitu dari perahu lokal dengan arsitek kapal dari Prancis.
Perahu wisata Susur Sungai di Palangkaraya memiliki 5 model kabin yang berada di bawah dek dengan 3 kamar mandi yang nyaman.
Sumber:
Palangkarayakota.go.id