Terumbu karang tepi
Terumbu karang tepi disebut juga karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang yang paling sederhana.
Selain itu, terumbu karang ini paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis.
Baca juga: Kembalikan Terumbu Karang yang Rusak, Arca Batu Berbentuk Moko Diturunkan di Dasar Laut
Terumbu karang cincin
Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin. Selain itu, terumbu karang ini ukurannya besar menyerupai pulau.
Terumbu karang datar
Terum karang ini tumbuh dari bawah ke atas sampai permukaan dan dalam kurun waktu geologis, terumbu karang ini membantu pembentukan pulau datar.
Terumbu karang membelakangi angin
Terumbu yang membelakangi angin (Leeward reef)merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin
Terumbu karang yang menghadap angin
Baca juga: Pemprov NTB Minta Pemulihan Terumbu Karang yang Rusak di Gili Kondo Segera Dilakukan
Terumbu yang menghadap angin (Windward reef) adalah sisi yang menghadap arah datangnya angin.
Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 2,5 juta ha. Terumbu karang di Indonesia, antara lain terdiri dari 362 spesies scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76 genera.
Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang batu dunia.
Terumbu karang Indonesia memiliki peranan penting dalam industri wisata bahari, pelindung hempasan ombak di pesisir, tempat bertelur beragam biodata laut yang memiliki makna penting terutama masyarakat pesisir.
Baca juga: Kapal Kandas di Lombok Timur, KKP Minta Perusahaan Tanggung Jawab Pulihkan Terumbu Karang
Dibalik pentingnya peranan ekosistem, terumbu karang Indonesia dipercaya sedang mengalami tekanan berat dari kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan racun maupun bahan peledak.
Selain penangkapan berlebih, adanya sedimentasi dan pencemaran lingkungan juga masalah yang tidak kalah berat.
Sumber: kkp.go.id dan coremap dan oseanografi.lipi.go.id/be
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.