Pantai Seger juga dikenal dengan ikon patung seorang putri cantik yang tengah dikejar oleh tiga orang lelaki.
Patung yang menjelaskan asal-usul tradisi Bau Nyale di Pantai Seger ini berasal dari cerita legenda setempat.
Dikisahkan bahwa dahulu Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting memiliki anak perempuan yang cantik bernama Putri Mandalika.
Kecantikannya yang tersohor membuat tiga orang pangeran memperebutkan dirinya.
Putri Mandalika atau yang dikenal menjadi Putri Nyale akhirnya memilih menenggelamkan diri di laut, namun jasadnya tak pernah ditemukan.
Sebagai gantinya, muncul cacing warna-warni di pantai yang dianggap sebagai perwujudan Putri Mandalika.
Dari sanalah tradisi Bau Nyale yang dilaksanakan pada tanggal 20 bulan 10 kalender Suku Sasak berasa.
Masyarakat pun mempercayai bahwa hal ini dilakukan sebagai penghormatan bagi Putri Nyale.
Sumber:
superapps.kompas.com
travel.kompas.com
regional.kompas.com
tribunnews.com