Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bripka Donni Evakuasi ODGJ yang Dikurung dan Dirantai karena Sering Mengamuk hingga Pukul Orangtuanya

Kompas.com - 06/02/2022, 13:45 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Warga tegang

Bripka Donni kemudian mendekati tempat AS dikurung dan diajak komunikasi.

"Pas saya datang saya ucapkan salam dia jawab. Saya tanya kabarnya, terus nyambung bicaranya. Terus saya bilang bapak kenal sama saya? Dia jawab oh iya kenal, Pak Edi kan katanya. Saya iya kan saja," ujar Donni.

Setelah merasa sudah nyambung komunikasi, Donni membuka empat gembok yang terpasang di pintu kerangkeng kayu. Sejumlah warga yang melihat dibuat tegang.

Donni terus mengajak AS bicara. Sementara rantai besi masih melekat di pinggang AS.

"Pinggangnya dirantai karena saking menakutkan warga di situ. Orangtuanya sering dipukuli," kata Donni.

Baca juga: Bidan Puskesmas di Pekanbaru Jadi Korban Pelecehan, Polisi Buru Pelaku

Berdasarkan keterangan orangtuanya, sebut Donni, AS dulunya pernah bekerja cari kayu di Jambi.

Pulang dari situ, tak lama istrinya meninggal dunia. AS diduga depresi sehingga mengalami gangguan jiwa.

"Pas saya tanya ke dia (AS) kenapa sampai seperti ini, dia jawab karena ada bisikan makanya saja kejar-kejar (orang)," kata Donni.

Donni menyebut, lebih kurang 10 menit waktu untuk melunakkan hati pria yang sudah memiliki satu orang anak itu. Anak AS saat ini kelas lima SD di Jambi.

Setelah itu, Donni membuka rantai yang melilit di pinggang AS. Dibantu sejumlah warga membawanya keluar dari kerangkeng kayu.

"Pak kades (kepala desa) dan warga kaget melihat saya bisa melunakkan hati AS. Mungkin karena aura baju dinas (polisi) juga dia mau nurut," sebut Donni.

Donni mengaku, sudah siap menghadapi risiko saat mengevakuasi AS. Namun, AS sama sekali tidak marah atau melawan saat dievakuasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com