KOMPAS.com - Singkawang merupakan kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat dan terkenal dengan keberagaman serta toleransinya.
Kota Singkawang dulunya merupakan sebuah desa, yang statusnya meningkat menjadi kecamatan hingga menjadi kota seperti saat ini.
Luas wilayah Kora Singkawang mencapai 504 kilometer persegi. Lokasinya berada sekitar 145 kilometer sebelah utara Kota Pontianak.
Baca juga: 5 Fakta Menarik Blitar, Kota Proklamator yang Asal-usul Namanya Konon Berkaitan dengan Bangsa Tartar
Berikut 5 fakta menarik Kota Singkawang yang memiliki julukan Kota Seribu Wihara itu:
Keberagaman dan toleransi menjadi ciri khas dan tidak bisa dipisahkan dari Kota Singkawang.
Kota ini terdiri dari beragam etnis dan kepercayaan. Namun demikian, masyarakatnya hidup rukun dan penuh toleransi.
Penduduk mayoritas Kota Singkawang adalah Tionghoa, Dayak, dan Melayu, sehingga dikenal dengan singkatan Tidayu.
Ketiga etnis tersebut, bersama dengan etnis dan kepercayaan yang mereka anut, hidup berdampingan secara rukun dan damai.
Bukti toleransi di Singkawang berupa penghargaan Kota Paling Toleran di Indonesia tahun 2018 dari Setara Institute.
Selain itu, Singkawang juga menjadi kota dengan kepala daerah perempuan Tionghoa pertama di Indonesia dalam diri Tjhai Chui Mie.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Kabupaten Tegal, dari Asal-usul Nama, Bahasa Ngapak, hingga Warteg
Salah satu bukti toleransi di Kota Singkawang dapat dilihat dari tempat-tempat beribadah yang saling berdekatan.
Di antaranya adalah Vihara Tri Dharma Bumi Raya dan Masjid Raya Singkawang.
Kedua tempat ibadah ini begitu bersejarah, berusia lebih dari satu abad, dan menjadi saksi keharmonisan masyarakat Singkawang.
Vihara Tri Dharma Bumi Raya atau yang dikenal dengan nama Pekong Tua konon sudah berusia 200 tahun, sementara Masjid Raya Singkawang dibangun pada tahun 1885.
Sejarah Kota Singkawang dulunya merupakan sebuah desa, yang masuk ke dalam wilayah Kesultanan Sambas.
Desa Singkawang menjadi ramai sejak para pedagang dan penambang emas dari Tionghoa singgah dan beristirahat saat dalam perjalanan menuju Monterado.
Orang-orang Tionghoa kemudian menyebut daerah itu dengan istilah San Keuw Jong, karena daerahnya yang berbatasan langsung dengan Laut Natuna, serta memiliki sungai dan pegunungan.
Desa Singkawang terus mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1959, Desa Singkawang ditetapkan sebagai bagian dan ibu kota Kabupaten Sambas dengan status Kecamatan Singkawang.
Kemudian pada tahun 1981, Kecamatan Singkawang berubah menjadi Kota Administratif Singkawang.
Kota Administratif Singkawang lantas diusulkan menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II pada tahun 1999. Namun usulan itu belum diterima pemerintah pusat.
Masyarakat Singkwang tidak patah semangat. Mereka kembali mengusulkan pembentukan Kotamadya Tingkat II untuk daerah mereka itu.
Baru kemudian pada tanggal 17 Oktober 2001, Singkawang resmi menjadi Kota Madya Tingkat II.
Pembentukan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Singkawang.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Gresik, Kota Wali dengan Maskot Rusa Bawean yang Terancam Punah
Upah Minimum Kota (UMK) Singkawang tahun 2022 ditetapkan sebesar Rp 2.596.120,45.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 58.245,45 dari UMK Singkawang tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp 2.537.875.
Perhitungan penetapan UMK di tahun 2022 tersebut, sudah didasari oleh ketentuan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
Penentuan Upah Minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Dengan memerhitungkan batas atas dan bawah upah minimum.
Kota Singkawang memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan yang bisa dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Tempat wisata di Singkawang antara lain Pantai Pasir Panjang, Sinka Island Park, Sinka Zoo, Taman Bukit Bougenville, Taman Chidayu.
Kemudian Taman Teratai Indah, Pasar Hong Kong, Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Danau Biru, dan Masji Raya Singkawang.
Selain itu, perayaan Cap Go Meh atau penutupan perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya di hari ke-15 di Singkawang juga sangat meriah.
Sumber:
Singkawangkota.go.id
Kemenkeu.go.id