"Tim sempat kesulitan saat evakuasi lumba-lumba itu, sebab kondisi lokasi yang dangkal dan berlumpur sampai lutut ditambah lagi air sedang surut. Beruntung, warga ikut membantu evakuasi dengan menggunakan perahu mereka," ujar dia.
Proses evakuasi memakan waktu 3 jam, tepatnya pukul 11.20 Wita.
Tim dapat melakukan evakuasi dan menggiring lumba-lumba tersebut dari area Jembatan Triping Kendari menuju area Jembatan Teluk Kendari.
“Tapi sayang, pas depan asrama dayung di sekitar Teluk Kendari, lumba-lumbanya mati. Jadi, tim putuskan berhenti dan kami kuburkan lumba-lumba di belakang kantor pos Damkar tidak jauh dari asrama dayung tadi," ungkap Junaidi.
Tim konservasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Anung Wijaya mengatakan, penyebab hewan mamalia itu terdampar di wilayah sungai kemungkinan akibat kehilangan orientasi atau ada gangguan alat sensor pada navigasinya sehingga terpisah dari kelompoknya.
Baca juga: Viral, Pedagang Bakso Pura-pura Jatuh lalu Minta Uang ke Warga, Berharap Belas Kasihan
"Banyak faktor yang mempengaruhi. Bisa jadi karena kondisi air surut saat mau kembali ke kawasannya sudah tidak bisa, mungkin saat asik memburu makanan dan masuk dalam Teluk Kendari yang dangkal hingga sulit kembali ke perairan luar Teluk Kendari," terang dia.
Anung menambahkan, kasus lumba-lumba terdampar di sekitar Teluk Kendari sudah kerap terjadi.
Tahun 2016 lalu juga ada 6 ekor lumba-lumba terdampar di sekitar Masjid Al Alam, satu ekor tak berhasil diselamatkan.
Kemudian, tahun 2018, satu ekor lumba-lumba terjebak di sero milik warga di perairan laut Soropia, Kabupaten Konawe.
Tahun 2021 lalu, seokor hiu paus juga terdampar di Sungai Wanggu dan dapat dievakuasi ke luar Teluk Kendari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.