BANJARMASIN, KOMPAS.com - Motif pembunuhan seorang guru di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), akhirnya terungkap.
Latar belakang pembunuhan terkuak usai pelaku MN (37) menyerahkan diri ke polisi setelah menjadi buron selama dua pekan.
Baca juga: Seorang Guru di Tanah Bumbu Kalsel Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal
Kepala Seksi Humas Polres Tanah Bumbu, AKP I Made Rasa mengatakan, pelaku tak terima korban SR (60) sering mengajak istrinya jalan-jalan.
"Motifnya karena cemburu istrinya dibawa atau diajak jalan makan sama korban," ujar AKP I Made Rasa dalam keterangan yang diterima, Selasa (1/2/2022).
I Made Rasa mengungkapkan antara pelaku dan istrinya memang ada masalah rumah tangga.
"Karena antara pelaku dan istrinya masih pisah ranjang," jelasnya.
Baca juga: Banjir Rob Terjang Pesisir Tanah Bumbu Kalsel, 393 Jiwa Terpaksa Mengungsi
Pembunuhan ini, kata I Made Rasa, berawal ketika pelaku mengetahui istrinya berada di salah satu rumah makan bersama korban.
Pelaku pun naik pitam dan mendatangi rumah makan tersebut dengan membawa sebilah senjata tajam.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 31 Januari 2022
"Kemudian pelaku langsung menikam korban dari belakang sebanyak tiga kali dan mengenai bagian punggung," tambahnya.
Korban yang menderita tiga luka tikam lantas dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
"Namun, hanya beberapa saat di klinik, korban dinyatakan meninggal dunia," kata dia.
Baca juga: Mahasiswa ULM Unjuk Rasa di Kejati Kalsel, Pertanyakan Tuntutan Ringan Oknum Polisi Pemerkosa
Diberitakan sebelumnya, seorang guru berinisial SR (60) di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel menjadi korban pembunuhan orang tak dikenal.
SR ditikam di sebuah rumah makan pada Jumat (14/1/2022). Ketika itu, SR sementara makan malam bersama koleganya.
Tiba-tiba datang pelaku yang langsung menyerang korban dengan sebilah senjata tajam
Usai menyerang korban, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor.
Korban sempat mendapatkan pertolongan disebuah klinik namun nyawanya tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.