Sampai akhirnya, warga mendapat untung dari membuat kancing berbahan batok kelapa karena hasinya dijual ke pembeli di luar negeri.
Satu batok kelapa bisa dijadikan sekitar 160 kancing yang harga jualnya Rp 650 per biji. Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut bervariasi, mulai dari remaja hingga orangtua.
Ekspor ke Chicago
Karena kualitasnya dinilai bagus, Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji yang memiliki program itu langsung membuka jalur perdagangan produk tersebut. Untung Sangaji mengaku sudah mengekspor kancing baju itu ke pasar Amerika Serikat.
"Sekarang kita sudah ekspor sampai Chicago," ucap Untung.
Jumlah produksi produk tersebut sudah cukup besar karena bahan bakunya melimpah di Merauke. Bahkan, kegiatan tersebut kini sudah menjadi industri rumahan bagi 175 warga setempat.
"Kita sudah produksi sejak satu minggu saya di sini, produksinya setiap orang bisa 25.000 biji per bulan, mereka ada yang tidak sekolah, sekarang mereka bisa punya penghasilan," kata Untung.
Baca juga: 7 Orang Masuk DPO Bentrok Sorong, Kapolda Papua Barat: Saya Minta Tak Ada yang Lindungi Pelaku
Latar belakang warga yang dilibatkan dalam program tersebut beragam. Awalnya, Untung menyebut, kebijakan itu untuk membina masyarakat yang memiliki kecenderungan terhadap aktivitas kriminal.
"Sudah 175 orang yang kita bina, ada yang dulunya pemulung, pemabuk, aktivis, setelah kita bina mereka punya keahlian baru," kata dia.