Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP Jatuh ke Bawah Jembatan Liliba Kupang Ditinggal Ibu, Hendak ke Makam Nenek

Kompas.com - 30/01/2022, 09:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ursula Viustin Kitu (14), pelajar kelas VIII SMPN 5 Kupang yang terjatuh ke bawah jembatan Liliba, Kota Kupang, Rabu (26/1/2022) lalu, ternyata memiliki kisah tersendiri.

Ursula selama ini tinggal bersama dua orang adiknya, tanpa ibu kandung mereka.

Frangki Kitu, ayah kandung Ursula, mengaku selama ini ia merawat sendiri Ursula dan 2 adiknya.

Ibu kandung Ursula, sudah kabur pergi meninggalkan mereka sejak tahun 2015 lalu.

"Ibunya sudah tinggalkan kami, saat Ursula berusia tujuh tahun dan adik yang paling bungsu berusia tiga tahun," ujar Frangki, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (29/1/2022).

Baca juga: Siswa SMP Jatuh ke Bawah jembatan Liliba Kupang, Selamat Berkat Tas Nyangkut Batu

Menurutnya, selama ini Ursula juga dekat dengan neneknya, ibu kandung Frangki, Margaretha Kitu-Tolenan.

Namun sang nenek meninggal pada bulan Februari 2017 yang lalu.

Ursula pun kehilangan sosok ibu dan nenek yang bisa membimbingnya.

Selain itu, Ursula sudah lama tidak nyekar ke makam sang nenek di TPU Kasih Kelurahan Liliba.

Sebelum jatuh ke Jembatan Liliba, Ursula mimpi didatangi sang nenek yang marah karena Ursula tidak pernah ke kubur sang nenek untuk nyekar dan membersihkan kubur.

"Saya juga sibuk untuk ojek dan sebenarnya sudah lama saya mau antar Ursula untuk ke makam neneknya tapi belum sempat," ungkap Frangki.

Frangki juga kaget, saat mendapat kabar kalau Ursula jatuh ke Jembatan Liliba.

"Saya merawat sendiri tiga anak saya dan kami menempati rumah saudari saya di Kelurahan Fatubesi, Kota Kupang," kata dia.

Sementara itu, Ursula sendiri mengaku keinginannya sangat kuat untuk ke makam neneknya sehingga setelah pulang sekolah, ia mengikuti temannya Ferderika, Enes dan Arki ke Kelurahan Liliba, tetapi mereka terpisah dijalan.

"Saya lupa jalan ke makam nenek setelah berpisah dengan teman saya maka saya mau pulang ke rumah sambil menunggu orang yang mungkin lewat ke Kelurahan Fatubesi untuk saya numpang pulang," kata Ursula.

Saat pulang, Ursula lelah dan berhenti di ujung Jembatan Liliba, sehingga duduk dan melamun.

Saat itulah, Ursula melihat ada orang memakai baju serta topi hitam muncul dari bawah Jembatan Liliba, tetapi selang beberapa saat hilang.

Dia berusaha mencari orang yang berbaju hitam namun tidak ditemukan.

Saat menoleh ke belakang, dia melihat sosok berbaju hitam memegang pundaknya dan dua kali mendorongnya hingga terjatuh.

"Saya tidak tahu apakah itu laki-laki atau perempuan karena pakaiannya serba hitam. Tiba-tiba saya didorong hingga terjatuh ke bawah Jembatan Liliba," kata dia.

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelajar SMP di Kupang yang Terjatuh ke Jembatan Liliba

Beruntung ia tidak terjatuh hingga ke dasar jembatan.

Tas yang dipakai di punggungnya tersangkut di batu karang sehingga ia tidak terjatuh ke dasar jembatan.

"Jika saya bergerak sedikit dan tas lepas dari batu karang maka saya bisa jatuh ke dasar jembatan," kata Ursula.

Ursula pun berusaha berteriak dan sempat ada warga yang melihat, namun warga menduga kalau ia hanya bermain.

Ursula mengaku kalau badan bagian kanan sudah kram sehingga ia berusaha menarik napas dan kemudian berteriak minta tolong lagi.

Beruntung ada warga yang mendengarkan dan membantunya.

Ursula, kemudian ditolong oleh warga dan polisi. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan medis.

Sebelumnya diberitakan, nasib naas menimpa UV (14), pelajar kelas 8 sebuah SMP di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjatuh ke bawah Jembatan Liliba, Kota Kupang pada Rabu (26/1/2022). 

"Betul kejadiannya Rabu kemarin," kata Kapolsek Oebobo Kompol Joni Sihombing kepada sejumlah wartawan, Jumat (28/1/2022). 

Dia menyebut, korban yang tinggal di wilayah Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang itu terjatuh sekitar pukul 17.00 Wita.

Saat terjatuh di bawah Jembatan Liliba, korban ditemukan dalam keadaan hidup oleh warga sekitar lokasi tempat kejadian. Namun kondisinya masih trauma. 

Dari pengakuan korban, kata Joni, ada seorang pria menggunakan pakaian serba hitam yang menghampirinya saat korban melihat ke arah bawah jembatan.

Pria itu, menurut korban, kemudian mendorongnya ke arah bawah Jembatan Liliba sehingga dia terjatuh dan mengalami sesak napas. 


Beruntung, korban masih bisa berteriak meminta tolong, sehingga ada masyarakat sekitar yang melihatnya.

"Korban mengalami luka goresan di paha kanan dan memar pada lengan tangan kanan," ujar Joni.

Hingga saat ini kondisi korban masih trauma sehingga belum bisa memberikan keterangan yang lengkap, termasuk identitas lima pelajar yang sempat diikuti saat menuju Liliba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com