Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Siswa SD di Garut Diduga Meninggal Dunia Usai Divaksin

Kompas.com - 23/01/2022, 19:40 WIB
Ari Maulana Karang,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Garut, dilaporkan sakit hingga meninggal usai lima hari pasca divaksin Covid-19.

Pemerintah Kabupaten Garut pun saat ini tengah melakukan penelusuran penyebab meninggalnya siswa SD tersebut.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengungkapkan, pihaknya menerima laporan adanya anak yang berusia 7 tahun, diduga meninggal dunia setelah sempat sakit dan dirawat di puskesmas, pada beberapa hari usai menerima vaksin.

Baca juga: Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Dunia Usai Divaksin, Ini Penjelasan Dinkes

"Tujuh tahun, anak perempuan, dia itu divaksin Sabtu (15/01/2022), masuk Puskesmas tanggal 19 karena muntah-muntah," jelas Leli saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Minggu (23/01/2022).

Kemudian, pada tanggal 20 Januari 2022, anak tersebut diperiksa dokter dan kondisinya mulai membaik dengan keluhan mulai berkurang.

Namun pada tanggal 21 Januari 2022 pagi, saat dokter kembali memeriksa, anak itu kembali muntah-muntah disertai sakit kepala.

Baca juga: Murid PAUD di Cianjur Meninggal Sehari Usai Divaksin Covid-19, Satgas: Diduga KIPI

"Kemudian dilakukan cek lab, sorenya kondisi anaknya nge-drop, pukul 17.35 pasien dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Leli menuturkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya anak tersebut.

Menurutnya, tim KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang dibentuk Pemkab Garu mulai melakukan penelusuran dan mendiskusikan penyebab kematian anak tersebut hari ini (23/1/2022).

"Jadi kita belum bisa memberikan keterangan ini dari mana penyebabnya, belum tentu karena vaksin," katanya.

Leli menuturkan, saat dilakukan vaksinasi, anak tersebut dinyatakan lolos screening oleh dokter.

Namun, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah saat divaksin anak tersebut didampingi orangtuanya atau tidak.

"Kita ada ketentuan saat divaksin ditemani orangtua, saya belum menanyakan saat divaksin ditemani orangtua atau tidak," katanya.

Leli menambahkan anak tersebut divaksin di sekolahnya.

Sementara, ibu dari sang anak tersebut dikenal sebagai kader Posyandu di daerahnya dan pihaknya baru menerima laporan satu kasus kejadian seperti ini.

"Kita masih menelusuri, belum bisa memastikan apa penyebabnya," tegas Leli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com