Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Iskandar, Kakak Kandung Bupati Langkat yang Ditangkap KPK, Bertugas Kutip Setoran Proyek

Kompas.com - 21/01/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Iskandar Perangin-angin (53), kakak kandung Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin ditangkap Polda Sumut.

Ia diamankan di Desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat pada Rabu (19/1/2022) sekitar pukul 21.00 WIN.

Sebelum dibawa ke Mapolda Sumut, pihak Ditreskrimum Polda Sumut dan Polres Langkat sempat melakukan negosiasi.

Baca juga: Sempat Kabur, Kakak Bupati Langkat Akhirnya Tiba di Gedung Merah Putih

Pada Kamis (20/1/2022) sekitar pukul 10.30 WIB, Iskandar dipindahkan dari ruangan Subdit Renakta Polda Sumut ke Ditreskrimsus Polda Sumut.

Ia kemudian diperiksa oleh tim KPK selama kurang lebih 4 jam. Sekitar pukul 15.00 WIB, Iskandar keluar dan langsung memasuki mobil.

Saat keluar, IP tetap bungkam. Dia masuk ke dalam mobil duduk di bangku tengah di belakang pengemudi dan diikuti oleh sejumlah orang petugas.

Ia rkemudian dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan oleh KPK.

Baca juga: 4 Jam Diperiksa di Ditreskrimsus Polda Sumut, Kerabat Bupati Langkat Diterbangkan ke Jakarta

Kakak kandung bupati jabat kepala desa

Sejumlah polisi menggelandang IP (53) dari Gedung Subdit Renakta ke Gedung Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) pagi. IP ditangkap pada Rabu malam. Sebelumnya, dalam OTT KPK di Langkat, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan 7 orang lainnya ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.KOMPAS.com/DEWANTORO Sejumlah polisi menggelandang IP (53) dari Gedung Subdit Renakta ke Gedung Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) pagi. IP ditangkap pada Rabu malam. Sebelumnya, dalam OTT KPK di Langkat, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan 7 orang lainnya ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.
Saat ini, Iskanda Perangin-angin masih menjabat sebagai Kepala Desa Balai Kasih, Kecamatan Kuala, Langkat Sumatera Utara.

Selain sebagai Kepala Desa Balai Kasih, Iskandar juga menjabat sebagai Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apedesi) Langkat periode 2019-2024 sejak Agustus 2019.

Sebelum menjadi Kepala Desa Balai Kasih, Iskandar menjadi Kepala Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala.

Kala itu ia dilantik bersama 109 kepala desa lainnya di Langkat oleh Bupati H Ngogesa Sitepu pada Mei 2016.

Baca juga: Jabat Kepala Desa, Kakak Kandung Bupati Langkat Ikut Ditangkap, Bertugas Kumpulkan Setoran Proyek

Tak hanya itu, Iskandar ternyata menjabat sebagai Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (F.SPTSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI) Kabupaten Langkat.

Dikabarkan jabatan itu adalah warisan dari adiknya yang kini jadi Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

Bertugas kutip setoran proyek

Sejumlah polisi menggelandang IP (53), terduga pelaku tindak pidana korupsi di Langkat, dari gedung Subdit Renakta ke gedung Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) pagi. IP diamankan pada Rabu malam. Sebelumnya dalam OTT KPK di Langkat, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan 7 orang lainnya ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.KOMPAS.COM/DEWANTORO Sejumlah polisi menggelandang IP (53), terduga pelaku tindak pidana korupsi di Langkat, dari gedung Subdit Renakta ke gedung Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) pagi. IP diamankan pada Rabu malam. Sebelumnya dalam OTT KPK di Langkat, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dan 7 orang lainnya ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.
Dalam pemeriksaan sementara yang dilakukan KPK, Bupati Langkat ternyata menggunakan jasa keluarga dan kolega untuk meraup keuntungan dari sejumlah proyek yang ada di Kabupaten Langkat.

Seperti halnya dalam kasus ini, Bupati Langkat menggunakan jasa sang kakak, Iskandar untuk mengumpulkan pundi-pundi uang lewat fee proyek.

Setiap pemenang proyek akan dimintai uang 15 persen hingga 16,5 persen dari anggaran proyek.

Baca juga: Paket Proyek Lelang di Balik OTT Bupati Langkat

Untuk pemenang proyek yang ikut lelang, dipatok 15 persen. Sementara untuk penunjukan langsung, dipatok 16,5 persen.

Terkait kasus tersebut, tersangka Muara Perangin-angin memenangkan tender proyek infrastruktur Kabupaten Langkat senilai Rp 4,3 miliar.

Penunjukan Muara sebagai pemenang proyek diduga berkat campur tangan Iskandar.

Setelah dinyatakan menang, Muara pun menunaikan kewajibannya menyetor fee sesuai yang diminta.

Baca juga: Kronologi OTT di Langkat, Bupati Sempat Kabur lalu Serahkan Diri ke Kantor Polisi, Terima Uang di Warung Kopi

Bahkan Ketua DPD Golkar Kabupaten Langkat ternyata menggunakan perusahaan sang kakak, Iskandar untuk mengerjakan proyek pemerintah di Kabupaten Langkat.

"Ada juga beberapa proyek yang dikerjakan saudara TRP melalui perusahaan milik ISK," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Sempat kabur

IP, kerabat Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin memasuki mobil yang akan membawanya ke Bandara Kualanamu untuk terbang ke Jakarta setelah diperiksa di Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) sore.KOMPAS.COM/DEWANTORO IP, kerabat Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin memasuki mobil yang akan membawanya ke Bandara Kualanamu untuk terbang ke Jakarta setelah diperiksa di Ditreskrimsus Polda Sumut pada Kamis (20/1/2022) sore.
Kasus tersebut terungkap setelah KPK mendapatkan informasi rencana suap oleh Muara Perangin-angin kepada sejumlah orang kepercayaan Bupati Langkat.

Mereka yang diutus oleh Bupati Langkat diantaranya adalah Marcos Surya Abadi disebut-sebut Wakil Ketua MPC organisasi kepemudaan, anak buah Terbit Rencana yang juga kontraktor. Serta Isfi Syahfitra, dan Plt Kadis PUPR Kabupaten Langkat, Sujarno.

Sementara Bupati Langkakt dan kakaknya, Iskandar menunggu di lokasi lain.

Para tersangka tak menyadari jika KPK mengawasi gerak-gerik mereka termasuk membuntuti Muara Perangin-angin saat mengambil uang tunai di bank.

Baca juga: Sempat Kabur, Abang Bupati Langkat Akhirnya Ditangkap

Setelah mengambil uang tunai, Muara datang ke warung kopi untuk menyerahkan uang suap sejumlah Rp 786 juta kepada Marcos, Sujarno dan Isfi.

KPK pun langsung mengamankan mereka dan digelandang ke Polers Binjai.

Di saat bersamaan, penyidik mendatang rumah pribadi Bupati Langkat di Desa Raja Tengah. Namun Bupati Langkat dan kakanya sudah tak ada di lokasi.

Kemungkinan mereka sengaja menghindar dari kejaran tim KPK.

Selasa sore, sekitar pukul 15.00 WIB, Bupati Langkat mendatangi Polres Binjai untuk menyerahkan diri. Sementara sang kakak berhasil diamankan di Desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat pada Rabu (19/1/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Khairina), Tribun Medan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com