SOLO, KOMPAS.com - Elaktabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi dibandingkan Puan Maharani untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil survei tersebut dikeluarkan oleh Lembanga Politika Research & Consulting yang dirilis akhir Desember 2021 lalu.
Gubernur Jawa Tengah menepati posisi teratas, mengalahkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).
Menanggapi survei tersebut, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengatakan, untuk memilih capres, tidak berdasarkan hasil survei.
Baca juga: Survei Politika dan Parameter Politik: Ganjar Dianggap Paling Layak Gantikan Jokowi
"Pendapat subyektif, memilih pemimpin mesti dilihatlah track record-nya. Misalnya, dari kecil SMP, SMA, kuliah, bekerja semua ada track record. Nanti muncul tiga penilaian yakni integritas (karakter), kompetensi dan kapasitas," kata Bambang, di Kampung Batik Laweyan, Solo, Kamis (20/1/2022).
Bambang mengatakan, survei elektabilitas bisa berubah sewaktu-waktu.
"Kalau survei itu persepsi, dan itu bergerak dari waktu ke waktu. Ada tidak survei sesuai dengan Pileg? Tidak ada, pasti tidak ada. Karena pertempuran darat itu sangat kuat," kata dia.
Disinggung soal pencalonan Pilpres dari PDI-P, Bambang mengatakan, hal tersebut menjadi kewenangan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.