Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OTT Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Ditangkap di Mal di Jakarta, 4 ASN Diamankan di Kaltim

Kompas.com - 13/01/2022, 17:22 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, (12/1/2022) sore

Abdul Gafur ditangkap di sebuah mal di Jakarta bersama enam orang lainnya.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada Kompas.com, Kamis (13/1/2022).

Kini tujuh orang yang terjadi di Jakarta tengah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK.

Baca juga: Harta Capai Rp 36 Miliar, Ini Sosok Bupati Penajam Paser Utara yang Ditangkap KPK

Selain di Jakarta, tim KPK juga melakukan operasi senyap dan ada empat orang ditangkap di Kalimantan Timur.

Mereka kini dibawa ke Jakarta untuk diperiksa. Penangkapan 11 orang tersebut diduha terkait penerimaan suap dan gratifikasi.

4 ASN dimankan, 3 mobil KPK datangi rumah jabatan dini hari

Tiga orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (13/1/2022).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Tiga orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (13/1/2022).
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mmebenarkan jika 4 orang yang diamankan di Kalimantan Timur berstatus ASN.

"Sedangkan yang diamankan di Kaltim sejauh ini, info yang kami terima ada 4 orang terdiri dari ASN Pemkab PPU dan pihak swasta," tutur Ali Fikri.

Dikutip dari Tribun Kaltim, disebutkan penyidik KPK dengan menggunakan 3 mobil mendatangi rumah jabatan Bupati Penajam Paser Utara pada Kamis (13/2/2022) dini hari.

Baca juga: Bupati Penajam Paser Utara Ditangkap KPK, Sang Kakak Berharap Adiknya Baik-baik Saja

Dari informasi yang dihimpun, OTT menyasar sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab PPU yang diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi.

Bahkan, ruangan Sekda di Kantor Bupati PPU dikabarkan telah digeledah dan disegel oleh KPK.

Tak hanya itu saja, rumah jabatan dinas Bupati PPU, Abdul Gafur Masud, di Jalan Unocal, Kecamatan Penajam, juga tak luput dari pemeriksaan KPK.

Tampak terlihat sejumlah pintu rumah jabatan Bupati PPU disegel usai penggeledahan dilakukan.

Baca juga: KPK Dalami Modus Dugaan Suap dan Gratifikasi Bupati Penajam Paser Utara

Segel berwarna merah hitam tampak dipasang pintu masuk rumah jabatan. Sementara suasana di rumah jabatan sendiri tampak sepi.

Dua petugas dari Satpol Kabupaten PPU tampak berada di pos dan melarang untuk masuk di dalam rumah jabatan Bupati PPU.

"Ngga boleh masuk mas," ujar seorang Satpol PP, Kamis (13/1/2022).

Ia mengaku segel tersebut dipasang pada Rabu malam dan ia tidak mengetahui siapa yang memasang.

Hanya saja ia dilarang untuk membuka segel tersebut.

"Tidak boleh katanya dibuka segelnya," ucap dia.

Baca juga: 3 Orang yang Terjaring OTT di Penajam Paser Utara Tiba di Gedung KPK

Menurutnya dari sejumlah orang datang, hanya beberapa orang saja yang mengaku dari KPK.

"Tadi malam tiga mobil cuma parkir di luar saja," ujarnya.

Bahkan Satpol PP sempat menanyakan identitas petugas yang datang. "Mereka menunjukkan identitas dari KPK," ujarnya.

Ia mengatakan, mereka meminta agar segel tidak dibuka termasuk tidak difoto.

"Mereka minta jangan ada yang buka dan difoto," ucapnya.

Selain rumah dinas, KPK juga menyegel garis merah di ruang jabatan bupati, ruang kerja bupati, ruang kerja plt Sekda dan ruang kerja Kepala PUPR.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irfan Kamil | Editor : Dani Prabowo), Tribun Kaltim.co

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com