Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Jadi Obyek Pencitraan, Fajar Akan Kembalikan Bantuan Ganjar Pranowo

Kompas.com - 12/01/2022, 12:11 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Kader PDI Perjuangan (PDIP) asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Fajar Nugroho, berencana akan mengembalikan bantuan serta hadiah yang diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

Fajar tidak ingin kondisi kemiskinan dirinya dan keluarga merendahkan martabat partai.

"Menyikapi viralnya kedatangan Pak Gubernur ke rumah saya beberapa hari lalu, kemudian menjadi viral di media sosial, saya merasa perlu mengembalikan apa yang sudah diberikan Pak Gubernur kepada saya," ucap Fajar, dalam keterangan pers tertulis yang diterima, Rabu (12/1/2022). 

Fajar yang juga Wakil Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P Kecamatan Temanggung itu juga mengaku tidak rela menjadi obyek pencitraan yang diduga dilakukan Ganjar. 

Baca juga: Kata Gibran soal Dirinya dan Kaesang Dilaporkan ke KPK: Silakan Saja, Salahnya Apa, Ya Dibuktikan

Dia mengatakan, kedatangan Ganjar terkesan mendadak dan tepat di HUT PDI-P 10 Januari.

Selain itu, Ganjar juga hanya menyambanginya.

Padahal, ada belasan warga senasib seperti dirinya. Ada 14 rumah yang juga berdiri di atas tanah bengkok.

"Saya sebenarnya tidak tahu, kalau seperti kata orang Jawa bilang, ujug-ujug (tiba-tiba) Pak Ganjar datang. Padahal, tidak ada pemberitahuan kepada DPC, PAC atau struktural partai lainnya," ungkap Fajar. 

Sebagai informasi, Ganjar menyambangi kediaman Fajar Nugroho, di Dusun Mungseng, RT 001, RW 001, Desa Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Minggu (10/1/2022). 

Awalnya, Fajar dan keluarga menyambut baik kedatangan Ganjar ke rumah sederhananya.

Saat itu, Ganjar memberikan bantuan sembako untuk keluarga Fajar.

Tak hanya itu saja, anak-anak Fajar juga mendapat hadiah mainan serta ponsel dari sang Gubernur. 

Tidak lama setelah itu, muncul unggahan video kegiatan silaturahmi Ganjar di kanal YouTube pribadinya, dengan judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok".

Unggahan itu membuat bermunculan komentar miring tentang kemiskinan kader partai. 

 

"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," imbuh Fajar. 

Dia mengatakan, di PDI-P, setiap masalah kemiskinan selau diselesaikan secara gotong royong dan tak perlu diekspos.

Ia merasa tidak enak dengan sesama kader PDI-P karena seolah-olah mereka tak memperhatikan dirinya.

"Kami senantiasa membantu satu sama lain dan itu tidak diberitakan ke mana-mana," ujar dia.

Fajar menyatakan, akan segera berkomunikasi dengan Ganjar dan mengembalikan bantuan yang ia dapatkan.

Baca juga: Hadir di HUT PDI-P, Ganjar Ingatkan Pesan Megawati: Jangan Pernah Memunggungi Rakyat

Dirinya pun berharap kejadian serupa tak terulang lagi di masa depan. 

Sementara itu, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sengaja datang ke rumah Fajar di sela kunjungan kerjanya, Minggu (10/1/2022).

Ganjar mendengar kabar bahwa Fajar yang merupakan kader PDI-P itu hidup serba kekurangan. 

Rumah Fajar memang jauh dari kata layak.

Rumah berukuran 7x7 itu hanya berdinding papan.

Atapnya terlihat bolong-bolong dengan eternit dari karung yang sudah koyak.

Di dalam rumah juga tidak ada perabotan yang mewah. Hanya ada kursi plastik dan gelaran tikar di ruang tamu. 

Ganjar pun bercanda dengan anak dan keponakan Fajar. Ia kemudian memberikan hadiah berupa mainan dan ponsel kepada mereka.

Lalu, Ganjar juga membawa sembako yang diberikan pada keluarga Fajar. 

 

Bahkan, Ganjar juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar dan keluarga, serta juga menawarkan peralatan bengkel dan cuci motor.

"Tapi, ini tidak bisa dapat bantuan dari RTLH (rumah tidak layak huni) Pak Gub. Soalnya ini tanah bengkok milik desa. Jadi tidak bisa," terang Fajar, saat itu. 

Ganjar kemudian mengatakan tidak akan membantu melalui program RTLH.

Baca juga: Ganjar Minta Warganya Waspadai Varian Omicron: Segera Vaksin

Ia akan membantu menggunakan dana pribadi dengan syarat Fajar izin kepada pemerintah desa. 

"Kalau boleh dibangun, nanti saya bantu. Mas Fajar izin saja, karena tidak bisa dibantu lewat RTLH, maka saya yang bantu. Nanti kalau boleh langsung diperbaiki biar njenengan sama keluarga nyaman," kata Ganjar. 

Selain Fajar, Ganjar juga membantu kader PDIP lain di Kabupaten Temanggung. Bantuan berupa pemberian sembako dan biaya pengobatan. Bantuan itu ia titipkan pada pengurus PDIP Temanggung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com