Sebelum hilang 1,5 tahun lalu, MFA memang tinggal bersama Jumani dan Mrok. Kakek dan nenek itu menjadi orangtua asuh setelah orangtua MFA bercerai.
Jumani menceritakan upayanya mencari MFA yang hilang pada September 2020. Segala cara telah ditempuh Jumani, mulai dari melapor polisi hingga meminta bantuan dukun.
"Sudah habis dukun kita datangi, meminta syarat petunjuk keberadaan dia (MFA), saya sangat merindukan," kata Jumani.
Masyarakat diminta jaga anak mereka
Komandan Kompi Brimob Polres Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian meminta masyarakat mengawasi anak-anak saat beramain di luar rumah.
Baca juga: Cerita Nenek Jumani Bertemu Cucu yang Hilang 1,5 Tahun: Saya Sangat Merindukannya...
Belakangan, kata dia, sejumlah kasus penculikan anak beberapa kali terjadi.
"Waspada, awasi anak-anak kita, jangan sampai lalai, baik terhadap keluarga, teman atau siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sandro dalam keterangan tertulisnya.
Sandro menegaskan, orangtua harus bisa menjaga dan mengawasi anaknya. Sebab, orangtua tetap salah jika terjadi sesuatu yang berbahaya kepada anak.
"Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orang tua karena kurangnya pengawasan," ungkap Sandro.
(KOMPAS.com/Kontributor Lombok, Idham Khalid)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.