Istana Siak Sri Indrapura dibangun pada masa Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin ini. Pembangunan dilakukan tepatnya pada tahun 1889.
Istana Siak dibangun oleh seorang arsitek asal Jerman yang bernama Vande Morte. Istana ini dibangun di atas lahan seluas 32.000 meter persegi.
Baca juga: Istana Maimun: Foto, Sejarah, dan Ciri Khas
Sebenarnya ada empat istana di komplek seluas itu. Selain Istana Siak, ada istana lain di sana, yaitu Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak memiliki luas bangunan mencapai 1.000 meter persegi.
Istana Siak ini terdiri dari dua lantai dan berdenah segi empat silang. Gaya arsitektur bangunannya tampak menggabungkan gaya Melayu, Arab, dan Eropa.
Setiap sudut bangunan terdapat pilar bulat dengan ujung puncaknya ada hiasan burung garuda. Pindu dan jendela istana dirancang dengan bentuk kubah serta dihiasi mozaik kaca.
Ada 15 ruangan dari dua lantai Istana Siak. Lantai satu terdiri dari enam ruangan. Sementara lantai dua terdiri dari sembilan ruangan.
Adapun enam ruangan di lantai satu berfungsi sebagai tempat sidang dan ruangan untuk menerima tamu. Sedangkan sembilan ruangan pada lantai dua berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sultan dan tamu-tamu kerajaan.
Saat ini Istana Siak Sri Indrapura berfungsi sebagai destinasi wisata sejarah di Provinsi Riau. Istana ini menjadi museum tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak.
Sumber:
Cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Web.siakkab.go.id