Setelah kabur, M bersama 13 temannya konvoi berkeliling sekitar taman TVRI. Ketika berada di sana, korban kembali bertemu dengan rombongan tersebut.
“Kami langsung diserang menggunakan sajam, secara membabi buta, kemungkinan dia mabuk. Teman kami satu masih kritis karena urat nadinya hampir putus kena parang korban ini,”ungkapnya.
Baca juga: Jadi Tersangka, 4 Senior yang Keroyok Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Terancam 5 Tahun Penjara
Melihat temannya diserang, M bersama kawan-kawannya mengeroyok korban dan merampas senjata tajam jenis parang yang digunakan korban.
MH pun terkapar bersimbah darah dan ditinggalkan begitu saja oleh satu orang temannya yang lain.
Sementara, M pun terlihat mengalami luka di bagian kaki dan tangan karena terkena senjata tajam.
“Itu senjata korban sendiri, kami hanya bela diri,”jelasya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.