Nur Chamim mengungkapkan, tiga mobil tersebut statusnya bukan barang baru melainkan bekas dengan harga miring.
Proses pengiriman mobil mewah itu dengan pengawalan dari kepolisian. Nur Chamim mengaku hal tersebut adalah permintaan dari keluarga besarnya.
"Supaya kondusif dan lancar apalagi pengiriman tepat di Tahun Baru. Sekali lagi tidak bermaksud pamer, apa sih yang dipamerkan, toh di kalangan pengusaha Pati, kami itu masih kecil. Tiga mobil itu saja bekas, totalnya hampir Rp 2 miliar. Kami beli cash dari rekan di Semarang," pungkas Nur Chamim.
Baca juga: Ketika 4 Kades di Pati Karaoke Bersama Wanita Nyanyikan Lagu Shaggydog
Di balik pekerjaannya sebagai sekdes, Nur Chamim ternyata juga berprofesi sebagai pengusaha yang ikut tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati dan Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (Asprindo) Jateng.
"Jangan dihubungkan dengan pekerjaan saya sebagai sekdes yang hanya bergaji sekitar Rp 3 juta. Karena sejak dulu saya dan kakak adalah pengusaha madu, bisnis jual beli tanah, usaha pertanian dan perkebunan. Sekdes adalah pengabdian saya kepada masyarakat," terang Nur Chamim.
(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.