Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Pengawasan Ketat di Pintu Masuk RI: Jangan Ada yang Lolos Karantina

Kompas.com - 29/12/2021, 05:02 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Khairina

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menegaskan, akan memberi sanksi bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran aturan masa karantina.

Hal itu ia sampaikan saat meninjau vaksinasi massal di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021).

"Ketentuan dikarantina harus dilaksanakan, jangan sampai ada yang lolos, yang cuma 3 hari terus pulang. Apabila ada yang melanggar aturan karantina ini maka kami tidak segan-segan memberikan sanksi," kata Sigit.

Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Vaksin Serentak di Puncak Bogor, Kapolri Siapkan Strategi Antisipasi Mobilitas Masyarakat

Sigit pun meminta personel TNI-Polri, Satgas Penanganan Covid-19, petugas bandara, dan pihak lain yang bertugas di pintu masuk Indonesia seperti pelabuhan, bandara dan wilayah perbatasan untuk melakukan pengawasan ketat masa karantina 10-14 hari bagi pelaku perjalanan internasional.

Sebab, kata dia, varian Covid-19 Omicron telah masuk ke Indonesia. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), saat ini terdapat 48 yang terpapar varian Omicron.

Satu di antaranya berasal dari transmisi lokal dan lolos dari karantina.

"Satu orang sedang dilaksanakan tracing dan testing karena yang bersangkutan lolos dari karantina, dan ini tentunya menjadi perhatian kita semua,. Apalagi saat ini kita mendekati akhir tahun dan tentu akan ada potensi mobilitas masyarakat dan potensi kerumunan yang jadi tradisi di akhir tahun," ungkapnya.

Baca juga: Kapolri Tunjuk Irjen Lotharia Latif sebagai Kapolda Maluku

Terkait pencegahan, Sigit menekankan, penegakan protokol kesehatan dengan kuat khususnya kepada pelaku perjalanan sebagai upaya untuk melindungi dan menjaga masyarakat lainnya dari potensi penularan varian Omicron.

Selain itu, vaksin juga diperlukan untuk mencegah ketertularan karena bisa mengurangi tingkat fatalitas.

"Dengan vaksin yang ada dalam tubuh maka efek atau fatalitasnya bisa diatasi namun bagi yang belum vaksin tolong ini yang harus diwaspadai dan segera laksanakan vaksinasi. Ini untuk menjaga keselamatan rakyat yang merupakan Salus Populi Suprema Lex Esto (hukum tertinggi) dan ini harus kita junjung," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Curi Motor dan Ponsel, Siswa SMA di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Jelang Waisak, Vihara Maitreya Pangkalpinang Direnovasi

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Pangdam Pattimura: Saya Akan Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Politik

Regional
Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com