Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Cuaca Ekstrem, Nelayan di NTT Diimbau Tak Melaut

Kompas.com - 24/12/2021, 20:18 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

Sumber Antara

KUPANG, Kompas.com - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ambrosius Kodo mengimbau para nelayan tak melaut untuk sementara waktu karena kondisi cuaca ekstrem.

"Dampak cuaca ekstrem mengakibatkan gelombang laut tinggi sehingga para nelayan tidak perlu melaut dulu dan menempatkan kapal-kapal mereka di tempat yang aman," kata Ambrosius dilansir dari Antara, Jumat (24/12/2021).

Ia juga meminta nelayan agar tidak menambatkan kapal di dekat dinding dermaga dan tidak saling berdekatan sehingga tidak berbenturan saat terjadi gelombang laut.

Baca juga: Perahu Terbalik akibat Cuaca Buruk di Teluk Piru, 2 Nelayan Tenggelam, 1 di Antaranya Tewas

Ambrosius mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem akibat suspect area bibit siklon tropis yang muncul di Laut Arafuru dan Laut Timor.

Kemunculan suspect area ini terindikasi semakin menguat dalam dua atau tiga hari ke depan sehingga memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca ekstrem di NTT berupa hujan deras dan angin kencang.

Kondisi ini juga berdampak pada angin kencang dan gelombang tinggi di laut sehingga membahayakan keselamatan pelayaran termasuk kapal-kapal nelayan.

"Oleh karena itu kami minta para nelayan agar melakukan mitigasi dengan mengamankan kapal agar tetap aman dan bisa digunakan kembali setelah cuaca kembali kondusif," katanya.

Baca juga: Cuaca Buruk, 3 Penerbangan Menuju Ambon Dialihkan ke Sorong

Ambrosius mengatakan, pihaknya tidak menginginkan terjadi lagi kerusakan kapal nelayan seperti saat terjadi badai siklon tropis Seroja pada April 2021 yang mengakibatkan ratusan kapal nelayan rusak dan ada pula yang hilang.

Selain mengamankan kapal, kata dia, para nelayan maupun masyarakat secara umum agar meningkatkan kewaspadaan dengan memastikan kondisi rumah dalam keadaan aman dari terpaan hujan deras dan angin kencang.

"Atap-atap rumah yang sudah goyah agar diperkuat supaya bisa bertahan jika ada angin kencang. Jadi kita belajar dari badai Seroja sebelumnya untuk meminimalkan dampak bencana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com