Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditahan di Rutan Pakjo Palembang, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Diisolasi 14 Hari

Kompas.com - 22/12/2021, 18:14 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com-  Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin ditahan selama 20 hari ke depan di Rumah Tahanan (Rutan) Pakjo Palembang.

Dia ditahan sembari menunggu berkas pemeriksaan dirampungkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) sebelum dilimpahkan ke pengadilan untuk menjalani sidang.

Kepala Rutan Pakjo Palembang Bistok Oloan Situngkir mengatakan, sebelum masuk ke dalam sel, Alex bersama tiga orang lainnya yakni Muddai Madang, CISS dan AYH lebih dulu menjalani tes pemeriksaan kesehatan berupa antigen dan PCR untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

“Hasil pemeriksaannya tes PCR di Jakarta dinyakan sehat sekarang masih kita lakukan pemeriksaan lagi. Setelah itu empat tersangka dimasukkan ke ruang isolasi selama 14 hari agar tidak berhubungan dengan tahanan lain dulu,”kata Bistok saat menggelar konferensi pers, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Dilimpahkan ke Kejari, Alex Noerdin Segera Disidang di Kasus Dugaan Korupsi Pembelian Gas

Bistok menjelaskan, setelah menjalani masa isolasi di ruang khusus, Alex bersama ketiga rekannya itu akan dipindahkan ke sel tahanan khusus pidana korupsi. 

“Kita ada blok khusus korupsi, tidak ada kamar khusus yang disiapkan untuk para tersangka ini. Semuanya nanti dimasukkan di blok korupsi. Status mereka masih tahanan titipan dari Kejari Palembang,”ujarnya.

Menurut Bistok, dalam persidangan nanti mereka belum bisa memastikan apakah Alex akan dihadirkan secara langsung atau virtual.

Mengingat, sampai saat ini beberapa sidang masih dilakukan secara virtual.

“Sampai detik ini untuk persidangan virtual masih berlangsung. KIta punya pimpinan di atas, apakah nantinya boleh atau tidak (dihadirkan langsung) kita serahkan ke mereka. Tapi sampai sekarang (sidang) masih virtual,”jelasnya.

Baca juga: Beda Keterangan Mantan Ketua Yayasan Masjid Sriwijaya dan Alex Noerdin

Diberitakan sebelumnya, penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan berkas pemeriksaan 4 orang tersangka dugaan korupsi pembelian gas bumi oleh Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumatera Selatan pada tahun 2010 sampai 2019.

Empat orang tersangka tersebut yakni mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan  Muddai Madang mantan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Selanjutnya, CISS selaku Direktur Utama PT PDPDE Sumsel dan  AYH Direktur PT DKLN sejak 2009 yang merangkap sebagai Direktur PT PDPDE.

Berkas keempat tersangka ini diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang.

 

Mobil mewah dilimpahkan

Kepala Seksi Peneranganan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejari Palembang Mohammad Radyan mengatakan, penyidik tak hanya melimpahkan berkas keempat tersangka.

Namun, empat unit mobil mewah milik para tersangka juga ikut dilimpahkan sebagai barang bukti.

“Berkasnya pada hari ini diserahkan penyidik Kejagung, kepada Jaksa Kejari Palembang, selanjutnya jaksa akan menyiapkan pelimpahan berkas ke pengadilan untuk segera disidang secepatnya,”kata Radyan usai pelimpahan, Rabu (22/12/2021).

Untuk diketahui, kasus pembelian gas bumi oleh PT PDPDE ini telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar 30.194.452.79 dolar Amerika Serikat (AS) yang berasal dari hasil penerimaan penjualan gas dikurangi biaya operasional selama kurun waktu 2010 sampai 2019 yang seharusnya diterima oleh PDPDE Sumsel. 

Selain itu, juga ada kerugian negara senilai 63.750 dolar AS dan Rp 2,13 miliar yang merupakan setoran modal yang tidak seharusnya dibayarkan oleh PDPDE Sumsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com