Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Saman: Asal, Gerak dan Pola Lantai

Kompas.com - 22/12/2021, 14:11 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Tari Saman berasal dari Aceh. Tepatnya, Tari Saman berasal berasal dari
suku dataran tinggi Gayo abad ke XIV Masehi.

Tari Saman biasa ditampilan ketika perayaan peristiwa-peristiwa penting di dalam adat.
Maka dari itu, syair dari Tari Saman menggunakan Bahasa Gayo.

Dikutip dari laman kemlu.go.id, sejumlah literatur menyebutkan Tari Saman dikembangkan oleh Syekh Saman yang merupakan seorang ulama asal Gayo di Aceh Tenggara. Saat ini, Tari Saman merupakan tari tradisional asal Indonesia yang cukup dikenal di seluruh mancanegara.

Gerakan Istimewa Tari Saman

Tari Saman tergolong tari yang istimewa. Siapapun yang menikmati tari tradisional asal Aceh ini pasti akan terkagum-kagum dengan kekompakkan para penarinya. Tari Saman ditampilkan dengan cara duduk, rapi, dan berjajar yang tidak sama dengan tarian lain yang biasanya melakukan gerakan bebas.

Baca juga: Apa Pola Lantai Tari Saman?

Gerakan tepukan dan tempo syair Tari Saman sangat khas dan istimewa. Karena, semua bisa berjalan berirama. Gerakan Tari Saman memadukan gerakan menepuk pundak dan tangan yang dilakukan secara beramai-ramai.

Pola Lantai Tari Saman

Pola lantai Tari Saman menggunakan pola lantai garis lurus, vertikal, horizontal, dan huruf Z. Fungsi pola lantai untuk menata gerak tarian yang selaras atau kompak antar anggota penari.

Pola lantai horizontal

Pola lantai garis horizontal sering digunakan dan menjadi dasar gerakan pada Tari Saman. Pola ini memiliki makna sebagai hubungan antar manusia dengan manusia.

Dimana manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lannya. Pada pola ini, penari berbaris lurus ke samping.

Baca juga: Siswa, Kenali Sejarah dan Keunikan Tari Saman Asal Aceh

Pola lantai vertikal

Pola lantai vertikal, penari membentuk garis lurus dari depan ke belakang. Maknanya, hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta. Selain itu, pola lantai ini melambangkan kesan sederhana namun kuat.

Pola lantai huruf Z

Tari Saman juga menggunakan pola lantai membentuk huruf Z. Dimana masing-masing penari memiliki fungsi sebagai berikut:

Penopang, bertugas menahan keutuhan formasi penari agar tetap rapat dan lurus.

Baca juga: Tari Saman, Tarian Tradisional Khas Aceh

Penyepit, penari harus mendukung gerakan tari yang menggunakan gerakan mengangkat, serta harus membuat kerapatan antar penari sehingga tidak ada jarak antara para penari.

Pengapit, memiliki tugas mengingatkan para penari untuk pergantian gerakan dalam tempo tertentu.

Penindak, mengatur gerakan tari, syair yang dibawakan, level tari serta balasan-balasan syair

Tari Saman Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Pada 24 November 2011, Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam sidang ke -6 Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali. (Editor Serafica Gischa)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com