Akibat video viral itu, Kanit Reskrim Bripka JL dan seorang anggota penyidik pembantu, Bripda RS dicopot.
Keduanya dimutasi ke Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dalam rangka pemeriksaan di Propam Polda Riau.
Tak lama setelah itu, giliran Kasat Reskrim Polres AKP Raily Labolaang dan Kapolsek Tambusai Utara AKP Raja Napitupulu dimutasi.
Mutasi kedua perwira ini diduga buntut dari kasus pemerkosaan yang dilaporkan ZU.
Kasus pemerkosaan ZU diambil alih oleh Polda Riau, setelah korban membuat laporan baru bagi tiga terduga pelaku ke Polres Rohul.
Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap ketiga terduga pelaku pemerkosa korban.
Sementara korban mendapat perlindungan dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Riau di Pekanbaru.
Seiring berjalannya pemeriksaan tiga terduga pelaku pemerkosa lainnya, ZU malah membuat pernyataan mengejutkan.
Dalam konferensi pers di Pekanbaru yang diikuti Kompas.com, ZU menyampaikan bahwa dirinya diperkosa empat orang pria hanya bohong.
Pernyataan ZU ini muncul setelah kasus dugaan pemerkosaan masih dalam penyelidikan.
Kasus tersebut juga diambil alih oleh Polda Riau untuk menangkap tiga terduga pelaku lainnya. Sedangkan satu pelaku sudah ditangkap Polsek Tambusai Utara dan dijebloskan ke penjara.
"Saya minta maaf kepada Polsek Tambusai Utara, Polres Rokan Hulu dan Polda Riau. Karena saya membuat pernyataan awalnya diperkosa empat laki-laki itu tidak benar. Saya minta maaf," ucap ZU kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).
Ia menegaskan bahwa pernyataannya itu tidak ada intervensi dari pihak mana pun. Dia pun siap mempertanggungjawabkan pernyataannya.
ZU mengungkapkan bahwa dirinya dipaksa oleh suaminya, S (28), agar mengaku diperkosa empat pria. Ia menyebut bahwa suaminya curiga kepada empat pria tersebut.
"Saya dipaksa suami saya supaya mengaku diperkosa empat pria. Tapi sebenarnya kejadian itu tidak ada. Saya diancam sama suami supaya mengaku diperkosa dan lapor polisi," akui ZU yang didampingi kuasa hukumnya, Andri Hasibuan.