Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 48 Desanya yang Masuk Kategori Miskin, Bupati Blora Ingin Gandeng Mahasiswa KKN

Kompas.com - 20/12/2021, 06:50 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Tidak sedikit juga memang karena di Sidomulyo banyak pendataan ataupun sensus yang dilakukan, hal itu mengakibatkan kami ketika melakukan sensus cara pandang warga berbeda dan mengharap bantuan," kata dia.

Menurutnya, desa tersebut dikategorikan sebagai desa miskin karena banyaknya bantuan yang diberikan kepada masyarakat.

Padahal, berdasarkan formulir yang digunakannya, banyak masyarakat yang seharusnya tidak perlu untuk mendapatkan bantuan karena sudah hidup dengan layak.

"Karena banyak sekali warga yang menerima bantuan, itu yang mengakibatkan nilai desa termiskin itu juga naik. Padahal realita di lapangan, di situ justru banyak sekali aset ataupun kekuatan dari desa bisa membuat desa ini semakin maju," terang dia.

Sehingga, dengan pendataan dan validasi yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan di desa tersebut.

"Sebab pendataannya didapatkan melalui data sosial dan data spasial yang diintegrasikan, sehingga datanya ini mudah untuk disajikan," jelas dia.

"Harapannya desa ini sebagai percontohan untuk desa-desa yang lainnya di wilayah kabupaten Blora yang mana nanti akan diteruskan oleh tim desanya baik dari segi mobilitasnya maupun role modelnya," imbuh dia.

Baca juga: Saat Jokowi Mampir Beli Batik dan Lukisan di Blora...

Sistem Informasi Desa (SID) jadi acuan untuk menentukan kebijakan

Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo, Suyatman mengatakan kehadiran mahasiswa menjalankan KKN di desanya sangat membantu baginya dalam mengentaskan kemiskinan.

"Hadirnya mahasiswa KKN di Desa Sidomulyo sangat membantu dalam menyiapkan sistem informasi desa (SID) sebab mereka membuatnya dengan sangat komplit," kata dia saat ditemui Kompas.com.

Selama ini, desanya masuk kategori desa miskin karena pendataan terakhir dilakukan pada 2015 lalu dan belum ada perubahan.

"Jadi data yang digunakan masih data lama, mungkin kategori miskin itu yang menentukan sudah lama," ujar dia.

Selain itu, banyaknya masyarakat yang terus mengharapkan mendapatkan bantuan juga sangat disayangkan olehnya.

Baca juga: Resmikan Bandara Ngloram Blora, Presiden Jokowi Terpukau dengan Ornamen Kayu Jati

Sehingga, pemikiran-pemikiran masyarakat terkait bantuan juga harus diminimalisir.

"Selama covid ini kita mendapatkan banyak bantuan sosial dari berbagai lembaga. Sehingga saya sempat konsultasi ke kabupaten terkait berhak tidaknya masyarakat mendapatkan bantuan, sehingga diperjelas," kata dia.

Maka dari itu, dengan adanya pendataan sistem informasi desa (SID) yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut akan digunakan sebagai acuan bagi pemerintah desa untuk menentukan kebijakan.

"Sehingga kita bisa menentukan kriteria warga yang layak ataupun tidak layak menerima bantuan, ataupun juga untuk menentukan arah pembangunan kita, artinya teman-teman mahasiswa juga tidak hanya pendataan saja, tapi juga secara fisik juga mendata jalan yang rusak parah mana, jalan yang sudah terbangun mana," terang dia.

"Sistem Informasi Desa ini akan kita jadikan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan baik secara pemberdayaan maupun fisik," imbuhnya.

Baca juga: Resmikan Bandara Ngloram Blora, Presiden Jokowi: Aktivitas Ekonomi Jadi Baik, Investasi Akan Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com