"Tidak sedikit juga memang karena di Sidomulyo banyak pendataan ataupun sensus yang dilakukan, hal itu mengakibatkan kami ketika melakukan sensus cara pandang warga berbeda dan mengharap bantuan," kata dia.
Menurutnya, desa tersebut dikategorikan sebagai desa miskin karena banyaknya bantuan yang diberikan kepada masyarakat.
Padahal, berdasarkan formulir yang digunakannya, banyak masyarakat yang seharusnya tidak perlu untuk mendapatkan bantuan karena sudah hidup dengan layak.
"Karena banyak sekali warga yang menerima bantuan, itu yang mengakibatkan nilai desa termiskin itu juga naik. Padahal realita di lapangan, di situ justru banyak sekali aset ataupun kekuatan dari desa bisa membuat desa ini semakin maju," terang dia.
Sehingga, dengan pendataan dan validasi yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan di desa tersebut.
"Sebab pendataannya didapatkan melalui data sosial dan data spasial yang diintegrasikan, sehingga datanya ini mudah untuk disajikan," jelas dia.
"Harapannya desa ini sebagai percontohan untuk desa-desa yang lainnya di wilayah kabupaten Blora yang mana nanti akan diteruskan oleh tim desanya baik dari segi mobilitasnya maupun role modelnya," imbuh dia.
Baca juga: Saat Jokowi Mampir Beli Batik dan Lukisan di Blora...
Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo, Suyatman mengatakan kehadiran mahasiswa menjalankan KKN di desanya sangat membantu baginya dalam mengentaskan kemiskinan.
"Hadirnya mahasiswa KKN di Desa Sidomulyo sangat membantu dalam menyiapkan sistem informasi desa (SID) sebab mereka membuatnya dengan sangat komplit," kata dia saat ditemui Kompas.com.
Selama ini, desanya masuk kategori desa miskin karena pendataan terakhir dilakukan pada 2015 lalu dan belum ada perubahan.
"Jadi data yang digunakan masih data lama, mungkin kategori miskin itu yang menentukan sudah lama," ujar dia.
Selain itu, banyaknya masyarakat yang terus mengharapkan mendapatkan bantuan juga sangat disayangkan olehnya.
Baca juga: Resmikan Bandara Ngloram Blora, Presiden Jokowi Terpukau dengan Ornamen Kayu Jati
Sehingga, pemikiran-pemikiran masyarakat terkait bantuan juga harus diminimalisir.
"Selama covid ini kita mendapatkan banyak bantuan sosial dari berbagai lembaga. Sehingga saya sempat konsultasi ke kabupaten terkait berhak tidaknya masyarakat mendapatkan bantuan, sehingga diperjelas," kata dia.
Maka dari itu, dengan adanya pendataan sistem informasi desa (SID) yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut akan digunakan sebagai acuan bagi pemerintah desa untuk menentukan kebijakan.
"Sehingga kita bisa menentukan kriteria warga yang layak ataupun tidak layak menerima bantuan, ataupun juga untuk menentukan arah pembangunan kita, artinya teman-teman mahasiswa juga tidak hanya pendataan saja, tapi juga secara fisik juga mendata jalan yang rusak parah mana, jalan yang sudah terbangun mana," terang dia.
"Sistem Informasi Desa ini akan kita jadikan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan baik secara pemberdayaan maupun fisik," imbuhnya.
Baca juga: Resmikan Bandara Ngloram Blora, Presiden Jokowi: Aktivitas Ekonomi Jadi Baik, Investasi Akan Masuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.