BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan kelompok lintas agama melakukan kerja bakti pembersihan kelenteng Poo An Kiong di Jalan Merdeka Barat, Kota Blitar, Minggu (19/12/2021).
Didominasi pemuda dan mahasiswa, mereka mengangkut bagian dari konstruksi kelenteng seperti bata dan potongan kayu yang rontok akibat kebakaran yang terjadi pada 22 November 2021.
Beberapa dari kelompok itu antara lain Gusdurian, Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme dan Intoleransi, dan beberapa kelompok aktivis mahasiswa Universitas Islam Blitar.
Baca juga: Kebakaran di Balikpapan Hanguskan Ratusan Rumah
Koordinator Gusdurian Kota Blitar Wahidul Anam mengatakan kerja bakti oleh kelompok lintas agama tersebut lebih merupakan gerakan simbolik untuk meneguhkan kerukunan umat beragama di Kota Blitar.
"Ini lebih untuk menunjukkan ungkapan turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kami umat Khonghucu," ujar Anam.
Pada kesempatan yang sama, Ketua I Yayasan Poo An Kiong Alik Swan Kiang menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh sejumlah kelompok masyarakat Kota Blitar tersebut.
"Bukan besarnya bantuan yang membuat kami bahagia tapi perhatian yang mereka berikan kepada kami yang sedang tertimpa musibah," kata Alik.
Baca juga: Alun-alun dan Taman Kota Blitar Tutup Saat Tahun Baru, Wisata Makam Bung Karno Tetap Buka
Menurut Alik, hampir tidak ada yang tersisa dari kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik itu kecuali dua buah patung penjaga yang terbuat dari batu.
Puluhan patung dari 7 dewa dan dewi di kelenteng itu, ujarnya, hangus terbakar berikut tujuh altar yang ada di ruang suci lokasi patung-patung itu ditempatkan.
Beberapa almari dan rak yang kebanyakan terbuat dari kayu juga turut hangus tak tersisa.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.