Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

46 Rumah Rusak karena Gempa M 5,1 di Jember, BMKG Soroti Kualitas Bangunan

Kompas.com - 19/12/2021, 09:47 WIB
Bagus Supriadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Gempa magnitudo 5.1 yang mengguncang Jember menyebabkan 46 rumah rusak.

Padahal, gempa itu seharusnya hanya menimbulkan kerusakan ringan, seperti keretakan.

Kepala Pusat Seismologi Teknik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan guncangan gempa bumi yang terjadi di Jember hanya sekitar 4 sampai 5 MMI.

Baca juga: Kunjungi Korban Gempa di Jember, Khofifah Minta Titik Evakuasi Warga Dipastikan

Artinya guncangan itu kuat dan berpotensi terjadi kerusakan ringan, seperti retak dinding.

“Namun, ternyata ada beberapa rumah roboh di Jember,” kata Rahmat saat meninjau korban gempa di Jember pada Sabtu (18/12/2021).

Menurut dia, hal itu disebabkan karena bangunan rumah milik warga tidak standar, bahkan ada konstruksi yang yang tidak layak.

“Ternyata hasil temuan kami di lapangan, bangunan tidak standart, konsutrik tida layak,” ucap Rahmat.

Baca juga: Pemprov Sulsel Cairkan Rp 8 M untuk Pemulihan Selayar Pasca-gempa NTT

Untuk itu, hal ini harus menjadi perhatian dari Pemprov dan Pemkab karena ada ancaman megatrust di selatan Jawa Timur.

“Di sana ada sumber gempa, skenario terburuk bisa terjadi, kalau terjadi guncangan MMI lebih besar. Dengan 5.1 M bisa roboh seperti itu kalau lebih besar dan guncangannya lebih kuat, potensi kerusakan akan semakin luas,” papar dia.

Rahmat menilai kondisi bangunan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan ke depannya, sebab gempa bumi tidak bisa dihindari.

Apalagi, di kawasan pesisir selatan itu ada ancaman dan potensi gempa.

“Gempa bumi sifanya berulang ,akan terjadi namun kita tidak tau kapan terjadinya,” tambah dia.

Untuk itu, perlu upaya mitigasi konstruksi bangunan milik warga sekitar.

Baca juga: BMKG Catat 724 Gempa Susulan Guncang NTT, Warga Diimbau Waspada

Kendati demikian, dia meminta warga tidak panik, yang penting menyadari ancaman gempa ada setiap saat.

Selain itu, bangunan harus diperkuat agar tidak menjadi ancaman ketika terjadi gempa lagi.

Sebelumnya diberitakan gempa menguncang kabupaten Jember pada Kamis (16/12/2021).

BMKG menyebut pusat gempa bumi berada di 42 kilometer barat daya Jember. Pusat gempa tersebut memiliki kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi terjadi tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com