Jajang mengungkapkan, sejak kejadian 8 Desember, adiknya Deden, keluarga, serta warga setempat juga ikut mencari namun belum ditemukan.
"Semoga cepat ditemukan," ucapnya, sambil memegang foto korban.
Baca juga: 5 Fakta soal Mobil Patroli Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari
Kesedihan yang sama juga dirasakan oleh Entes Hidayatullah, ayah Handi. Ia berusaha mencari keberadaan sang anak tapi tak kunjung ditemukan.
"Saya sudah mencari ke setiap rumah sakit yang ada di Jawa Barat, ke Ciamis, Tasik, Garut, Cicalengka semua sudah dicari tapi tidak ada, enam hari pencarian tidak ada," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (13/12/2021).
Entes mengatakan dari keterangan warga di lokasi kejadian, anaknya itu dibawa langsung pengemudi yang diduga menabrak kedua korban.
Namun tidak diketahui anaknya tersebut dilarikan kemana.
Baca juga: Kronologi Wanita yang Jadi Korban Tabrak Lari hingga Diabaikan Polisi di Bulukumba
Video terkaparnya dua anak tersebut juga di media sosial. Terlihat kedua korban tengah terkapar tidak bergerak di depan mobil yang diduga menabrak keduanya.
"Ada saksi di lokasi yang bilang ke saya bahwa anak saya dimasukan ke dalam mobil tersebut, katanya mau dibawa ke rumah sakit, ke arah Limbangan," ujarnya.
Pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Baca juga: Demi Pengawalan, Anggota Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari yang Tergeletak di Jalan
Saat itu keduanya ditemukan tanpa identitas. Diduga sang penabrak berpura-pura membawa Handi dan Salsabila ke rumah sakit.
Pada kenyataannya, terungkap alibi penabrak berpura-pura membawa jasad korban Handi dan Salsabila ke rumah sakit.
Penabrak membawa jasad pasangan tersebut dari Bandung.
Baca juga: Ini Alasan Polisi yang Abaikan Korban Tabrak Lari
Alih-alih bertanggung jawab membawa korban ke rumah sakit, ternyata penabrak membawa jasad pasangan Handi dan Salsabila ke Banyumas dan membuangnya di tempat yang berbeda.
Setelah hilang selama seminggu, jasad Handi dan Salsabila setelah ditemukan langsung diselidiki kepolisian.