"Kalau dari pengalaman rekan-rekan yang sudah menggunakan, dari owning experience itu sih sangat efisien, pastinya ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara, kemudian juga silent tidak bersuara," terang dia.
Selain itu, berdasarkan informasi yang didapatkannya, penggunaan motor listrik dianggap lebih menghemat pengeluaran daripada motor yang menggunakan bahan bakar minyak.
"Kalau motor konvensional itu seliter Rp 7.600, itu kurang lebih bisa menempuh 60 kilometer, sedangkan dibandingkan dengan motor listrik, itu dengan hanya charge 1,5 kWh. Kalau per kWh tarif rumah tangga sekitar Rp 1.400, jadi kita charge Rp 2.500 bisa menempuh jarak sampai 60 kilometer," ujar dia.
Dirinya yakin, di masa depan electric vehicle alias kendaraan listrik akan semakin diminati masyarakat.
Baca juga: Dugaan Adanya Pungli Berkedok Iuran Keamanan Pasar, Dindagkop UKM Blora: Kalau Bersalah Ya Dihukum
"Harapannya ke depan kami arahnya electrifying lifestyle, jadi bagaimana lifestyle masyarakat itu beralih dari yang semula mungkin berbasis bahan bakar fosil, kemudian berbasis tenaga listrik, contohnya dengan kendaraan listrik," ujar dia.
Meskipun ke depan masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan listrik, Andri mengaku pasokan listrik ke masyarakat tetap aman terkendali.
"Ya pasokannya Insya Allah tetap aman, ya karena menge-chargenya kayak charge HP," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.