Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pelecehan Seksual, Rektorat Unsri Larang Mahasiswi Bimbingan dengan Dosen di Ruang Tertutup

Kompas.com - 14/12/2021, 21:33 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pihak Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) membuat aturan baru dimana seluruh mahasiswa dilarang untuk melakukan bimbingan dengan dosen di ruang tertutup, termasuk di rumah pribadi.

Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengantisipasi adanya aksi pelecehan seksual yang dialami oleh mahasiswi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Rektor Unsri Anis Saggaf kepada wartawan di Palembang, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Rektor Unsri Bantah Ada Hubungan Keluarga dengan Dosen R yang Lecehkan Mahasiswa: Sudah Saya Copot

Anis mengatakan, ia telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) di kampus Unsri untuk melakukan sosilisasi agar komunikasi antara mahasiswa dan dosen dilakukan menggunakan jaringan.

Namun, bila bertemu secara langsung, mahasiswa ataupun mahasiswi harus didampingi oleh orang lain.

Baca juga: Dosen Unsri yang Diduga Lecehkan 3 Mahasiswi Akan Ajukan Penangguhan Penahanan

"Saya minta untuk konsultasi dosen dan mahasiswa, supaya membawa kerabat, saudara, atau temannya bahkan kalau tidak ada yang lain orangtua. Supaya konsultasinya itu memang betul-betul dilakukan secara ketat. Konsultasi tidak boleh lagi dalam ruangan berdua-duaan untuk menghindari fitnah dan menjaga marwah dosen," kata Anis.

Menurut Anis, mereka juga akan menyiapkan ruang khusus untuk bimbingan.

Dimana setiap sudut akan dipasang closed circuit television (CCTV) sehingga aktivitas dosen dan mahasiswa dapat terpantau secara jelas.

Anis pun mengakui bahwa selama ini banyak dosen yang masih menggunakan cara kekeluargaan dengan melakukan bimbingan di rumah.

Namun, semenjak kasus pelecehan seksual yang menimpa mahasiswinya mencuat, seluruh kegiatan dosen dan mahasiswa di rumah dilarang, terlebih lagi ketika dalam bimbingan.

"Ke depan ruangan khusus konsultasi di pasang CCTV, memang seharusnya begitu. Cuma kita ini sudah terbiasa selalu kekeluaragaan sehingga lalai, tidak boleh lagi di rumah. Semuanya di kampus, atau dia menggunakan media ITE (alat komunikasi). Kita juga memasang pamflet di kampus, kalau ada liat indikasi itu (pelecehan seksual) supaya jangan diam," ujarnya.

Selain itu, rektorat menurut Anis juga sudah menyiapkan psikiater untuk mendampingi para korban pelecehan seksual oleh oknum dosen R dan A.

Namun, para korban memilih untuk tetap didampingi oleh keluarga masing-masing.

"Sudah kita tawarkan ke korban kalau mau konsultasi pembinaan memberikan semangat kembali ke mereka.Tapi mereka memilih pulang ke kampung," jelasnya.

4 orang korban pelecehan

Untuk diketahui, pelecehan seksual di kampus Unsri sudah dialami empat orang mahasiswi semester akhir.

Korban pertama adalah DR dan pelakunya adalah dosen A.

DR mengalami pelecehan seksual secara fisik saat hendak meminta bimbingan penyelesaian tugas skripsi.

Kemudian korban berikutnya adalah D, F, dan C.

Mereka mengalami pelecehan seksual secara verbal berupa chat yang dilakukan oleh dosen R

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com