PADANG, KOMPAS.com - Pesawat Lion Air JT 145 mengalami gangguan teknis setelah lepas landas dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat, menuju Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/12/2021) siang.
Akibatnya, pesawat yang berpenumpang 196 orang itu harus kembali ke BIM, setelah terbang sekitar 40 menit.
Menurut pengakuan salah satu penumpang Lion Air JT 145, suasana sempat mencekam ketika pesawat hendak balik ke BIM. Pilot menyebutkan, pesawat mengalami gangguan teknis dan harus kembali ke BIM.
"Usai pilot memberikan pengumuman itu, pesawat drop. Udara pengap dan masker oksigen turun. Saya cemas dan waswas," kata seorang penumpang, Evi Yandri Rajo Budiman, yang dihubungi Kompas.com, Senin (13/12/2021) malam.
Baca juga: Baru 40 Menit Terbang, Lion Air Tujuan Batam Kembali ke Bandara Minangkabau
Evi mengatakan, dirinya kemudian memasang masker oksigen dan begitu pula semua penumpang yang ada.
Saat itu, dirinya sempat panik, tetapi kemudian berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya sempat panik dan cemas, tapi kemudian sadar dan berserah diri kepada Yang Satu," ujar Evi.
Evi mendengar ada suara ketakutan dari penumpang, ada yang menangis, ada yang berzikir, dan berpelukan.
Di samping Evi, dia melihat seorang ibu berpelukan dengan anaknya sambil berdoa.
"Kemudian di samping lagi, saya melihat seorang ibu yang cukup tenang dan saya ajak bicara. Dia berasal dari Surabaya dan mengaku sudah pasrah," tutur Evi.
Evi mengaku kejadian mencekam itu berlangsung tidak begitu lama. Tidak lama sebelum sampai di BIM, kondisi sudah kembali normal.
"Tekanan udara sudah normal kembali dan akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di BIM kembali," kata Evi yang merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar itu.
Evi mengatakan, kendati suasana mencekam tidak berlangsung lama, saat itu dia merasa sudah berada di ambang batas antara hidup dan mati.
"Sudah pasti pikiran saya ke arah sana (kematian). Sebab, kalau terjadi apa-apa, tentu hanya keajaiban yang bisa membuat kita selamat. Makanya, saya saat itu hanya pasrah kepada Allah SWT. Namun, alhamdulillah akhirnya kami semua selamat," jelas Evi.
Evi mengaku, sebelum keberangkatan, dirinya tidak memiliki firasat akan terjadi sebuah peristiwa mencekam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.