Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Perjuangan Fuad, Guru Difabel Netra agar Terus Bisa Mendidik Siswa Disabilitas

Kompas.com - 14/12/2021, 05:03 WIB
Robertus Belarminus

Editor

"Kalau naik angkutan bisa habis Rp 25.000 setiap hari, tapi saya kadang menginap di asrama sekolah saja agar lebih hemat," ungkap Fuad.

Menjadi guru adalah panggilan jiwa baginya sehingga rintangan dan keterbatasan adalah motivasi diri untuk kreatif menemukan solusi.

Fuad mengaku pernah mengalami diskriminasi di lingkungan sekitarnya.

"Tantangan atau keterbatasan yang kita hadapi itu bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga dan menjadikan kita lebih berinovasi. Kita juga tetap berpikir positif agar perlahan orang lain juga berpikir positif terhadap tunanetra," ucap dia.

Selain itu, bagi Fuad, seorang guru tidak hanya cukup menyandang gelar sarjana pendidikan, tetapi yang terpenting dari seorang guru adalah kemampuan menyelami karakter setiap siswa.

Sehingga konteks pembelajaran di kelas maupun di lingkungan sekolah bisa sesuai dengan kebutuhan siswa masing-masing.

"Dan yang penting juga guru itu bisa menjadi teladan bagi guru itu sendiri, keluarganya, siswa-siswa, dan lingkungan sekolahnya. Stakeholder lainnya, pengusaha, masyarakat juga punya peran penting memajukan pendidikan," ucapnya.

Di sekolahnya, Fuad adalah guru kelas. Ia juga mengajar seni musik, olahraga, menulis, dan membaca Al Quran braille siswa disabilitas lainnya.

Di luar SLB Ma'arif Muntilan, Fuad adalah hafiz atau penghafal Al Quran dan telah mencetak beberapa siswa penghafal Al Quran.

Untuk menambah penghasilan demi menghidupi seorang istri yang juga disabilitas netra dan seorang balita, Fuad juga membuka jasa pijat refleksi di rumahnya.

 

Ayu Setya Nurhasya (16), siswa Fuad, mengaku sudah sekolah di SLB Ma'arif Muntilan sejak kelas 1 sekolah dasar hingga sekarang SMP.

Ia juga senang belajar dengan Fuad yang mengajarinya menulis dan membaca huruf braille, baik bahasa Indonesia maupun Al Quran.

Di sela-sela itu, Ayu juga belajar menyanyi dengan Fuad.

Baginya, gurunya itu tidak sekadar membeli pelajaran, tetapi juga mampu menyemangatinya untuk terus belajar dan mandiri meski dalam keterbatasan.

"Pak Fuad itu cara mengajarnya itu apa ya cukup simpel, mudah dipahami, dan materinya juga tidak terlalu menyulitkan karena yang diterangkan tidak cuma pelajaran, tapi juga dikaitkan sama hal lain, jadi saya mudah paham," ungkap Ayu.

Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan mulia Muhammad Fuad Gufron.

Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

(KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com