Pantauan di lapangan, Kompas.com justru melihat hampir semua RTG di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat yang diterjang longsor, ambruk dan mengalami kerusakan berat.
Bahkan ada di antaranya yang belum sempat ditempati pemilik namun telah tertimbun longsor.
Camat Gunung Sari, Mudasir mengatakan, di dusun Kekait Date tercatat ada 200 kepala keluarga terdampak, 73 rumah rusak berat dan 10 di antaranya tertimbun rata dengan tanah longsor.
Baca juga: Dukung MotoGP, Pengembangan Bandara Internasional Lombok Hampir Tuntas
Senin pagi, kata Mudasir, warga mendengar suara ledakan kemudian disertai dengan longsoran yang membawa material kayu nira berukuran besar.
Material tersebut menghantam rumah-rumah warga.
Terkait longsor yang cukup besar itu, Mudasir mengatakan, dari 16 desa di Kecamatan Gunung Sari, baru kali ini peristiwa mengerikan terjadi.
"Justru yang kami khawatirkan adalah desa yang selama ini langganan longsor, seperti Guntur Macan, Mekar Sari, Gelangsar, tapinkami ini di desa kekait," kata Mudasir.
Baca juga: Minimarket di Jalan Bypass Lombok Tengah Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 300 Juta
Saat ini warga masih khawatir karena sisa longsor atau guguran tanah masih menumpuk di atas bukit.
"RTG ini tahan gempa tapi tidak tahan longsor, hampir semua yang rusak ini RTG, tak tahan longsor karena hantaman material kayu kayu nira dan kayu tanaman kebun seperti durian," ungkapnya.
Ula (21) yang rumah RTG-nya baru saja ditempati juga sedih, karena seluruhnya ditimpa longsor.
Tak ada satu pun material rumahnya yang tampak di permukaan tanah. Semua tertimbun, termasuk laptop dan motor miliknya.
"Hanya boneka Doraemon warga biru ini yang tersisa, sudah kotor, sedih saya semuanya habis, tapi saya bersyukur, saya dan orangtua saya selamat dari timbunan longsor itu," kata Ula.
Baca juga: Tarik Anting Anak Kecil hingga Telinga Robek, Residivis Jambret di Lombok Barat Ditangkap