KOMPAS.com - Puluhan orang pekerja dikabarkan hilang di lokasi penambangan pasir Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Tak hanya itu, puluhan kendaraan berat pun tak dapat diselamatkan dari timbunan awan panas.
Di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, setidaknya terdapat tiga titik lokasi penambangan pasir yang tertutup sedimentasi lahar.
Rohim, seorang sopir truk asal Puger, Jember, mengaku kehilangan paman dan rekannya saat mereka bekerja menambang pasir.
Mereka adalah Bagong (50) dan rekannya Guntur (40) yang sama-sama berasal dari Kecamatan Jombang, Jember.
"Waktu kejadian aku lagi ngambil pasir di tempatnya Pak Satuhan (pengelola penambangan pasir), sama paman, teman. Sekarang mereka hilang," ujar Rohim, Kamis (9/12/2021) dilansir dari Tribun Jatim.
Baca juga: Pilu di Kaki Gunung Semeru
Warga lain, Puji mengatakan, setidaknya ada 10 alat berat dan puluhan armada truk yang tersapu hingga tertimbun material vulkanik.
Menurutnya, para pekerja masih beraktivitas sesaat sebelum erupsi.
"Kalau punya Pak Satuhan memang besar. Mungkin ada 10 alat berat yang gak bisa diselamatkan," katanya.
Baca juga: PKL Malioboro Bantu Korban Erupsi Semeru, Sekaligus Luncurkan PIN Malioboro Indah Tanpa Memindah
Tak hanya PT Duta Pasir Semeru, dua perusahaan tambang lain di Desa Candipuro juga mengalami nasib serupa.
Kepala Desa Sumberwuluh, Abdul Aziz mengatakan, ada empat lokasi tambang pasir di Kecamatan Candipuro tersapu material vulkanik.
"Yang jelas korban mencapai puluhan. Kami tidak bisa menghitung dan memberi data pasti. Terbanyak di Kamar Kajang dan Dusun Kebondeli Utara," katanya.
Dia membenarkan ada sejumlah kendaraan yang juga tertimbun.
"Yang bisa dilihat secara visual di kampung renteng terlihat 2 armada pasir. Kemudian pengakuan masyarakat di depannya masih ada sekitar 7 sampai 9 truk yang tertimbun," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pertambangan Pasir di Lumajang Sedang Berlangsung Saat Erupsi Gunung Semeru, Puluhan Pekerja Hilang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.