Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pelaku Pembakar Pria Hidup-hidup di Langkat Ditangkap, Masih Satu Keluarga, Ini Kronologi Lengkapnya

Kompas.com - 08/12/2021, 19:37 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengungkap kronologi lengkap kasus pembunuhan dengan pembakaran yang terjadi di Dusun Kuta Jering, Desa Belinteng, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada Kamis (2/12/2021).

Sebanyak 8 pelaku sudah ditangkap, diketahui ternyata satu keluarga. Motifnya memperebutkan lahan yang diklaim oleh pelaku sebagai warisan. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja saat konferensi pers di Mapolda Sumut, pada Rabu (8/12/2021) sore mengatakan, dalam kasus tersebut seorang korban bernama Darwin Sitepu meninggal dunia akibat dibakar dalam kondisi hidup-hidup oleh para pelaku yang berhasil diamankan. 

"Sat Reskrim Polres Binjai, melakukan pengungkapan pertama kali, kemudian di-back up oleh Subdit Jahtanras Polda Sumut melakukan penangkapan seluruh pelaku, otak pelaku, yang melakukan pembakaran, yang menyiapkan bensin, yang memukul, seluruhnya ditangkap tim gabungan," katanya. 

Baca juga: Berawal Diminta Pindah dari Gubuk yang Ditempati, Pria di Sumut Dibakar Hidup-hidup oleh Sekelompok Orang

Lebih lanjut Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting menjelaskan, pembunuhan sudah direncanakan para pelaku yang merupakan merupakan satu keluarga, keturunan kakek dan neneknya.

Pada Kamis (2/12/2021) pukul 06.00 WIB, mereka berkumpul di rumah mereka dan berencana untuk mengusir korban dari lahan yang diklaim sebagai milik keluarganya. 

"Sehingga mereka rencanakan apabila si korban tak meninggalkan lahan tersebut, akan menghabisinya dengan cara membunuh dari korban tersebut. Mereka merencanakan ini dengan melakukan pembakaran karena adanya isu di keluarga mereka bahwa si korban memiliki kekuatan gaib, kekuatan kebal dengan senjata tajam, tidak mempan dengan senjata tajam sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pembakaran kepada korban," ujarnya. 

Ziarah

Dikatakannya, persiapan-persiapan sudah dilakukan dari awal. Kemudian mereka berangkat ke kuburan neneknya untuk untuk berziarah dan selanjutnya mendatangi korban di tempat kejadian perkara sekitar pukul 06.55 WIB.

Pada saat tersangka PS mengusir korban dari lahan tersebut, korban tidak mengindahkan sehingga terjadi adu mulut. 

"Korban bertahan karena dia merasa bertanggung jawab terhadap lahan tersebut, karena sudah dibayar bekerja di sana untuk menjaga lahan tersebut. Karena tidak diindahkan, sesuai dengan rencana awal mereka di rumah, mereka langsung memukul korban menggunakan senapan angin di bagian belakang," katanya.

Baca juga: Peringatan Waspada, Pasang Air Laut Setinggi 2,72 Meter Ancam Wilayah Bangka Belitung

Saat itu korban berupaya melawan namun, tersangka BS menyiram korban dengan bensin yang sudah disiapkan kemudian membakar korban.

Korban saat itu juga berupaya mematikan api dengan cara berguling-guling di tanah namun tersangka lainnya melempari korban dengan batu-batu berukuran besar sehingga korban meninggal dunia. Setelah itu para pelaku kembali ke rumahnya masing-masing. 

Klaim tanah

Dalam kesempatan tersebut, Tatan menambahkan, mengenai lahan yang diperebutkan, pihak tersangka mengklaim memiliki surat ahli waris sedangkan korban mengklaim memiliki SK Camat.

"Namun perlu Anda ketahui, lokasi tersebut adalah kawasan hutan produksi terbatas berdasarkan SK 579 Menteri Kehutanan II 2014 dan SK 8088 Menteri LHK Pktl/uh/pla/2 11/2018. Mereka sama-sama mengklaim dan sama-sama tidak dibenarkan," katanya. 

Pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini. Mulai dari camat, pihak yang mempekerjakan korban untuk menjaga lahan tersebut berinisial A yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian dan lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com