Perasaan Nurul semakin tidak karuan karena Rani sedang mengandung janin berusia enam bulan.
Nurul terakhir bertemu dan berkumpul dengan anaknya yaitu saat menggelar acara doa bersama dan syukuran atas usia kandungan Rani yang memasuki empat bulan.
Acara itu, kata Nurul, digelar di Perumnas Tonjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan Madura, sekitar November 2021.
Mulyanto yang saat itu menemani Rani pulang ke Bangkalan ditemani juga oleh keluarga besarnya dari Lumajang.
"Rani dan suaminya usia pernikahannya baru 9 bulan, dia dikenal sebagai orang baik dan cepat bersosialisasi dengan warga di perumahan," ucap dia.
Nurul mengaku, tetangga rumahnya di Bangkalan sejak malam Senin sudah menggelar doa bersama dan pembacaan tahlil kepada Rani, Mulyanto dan calon cucunya.
Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki
Nurul kemudian berangkat ke Lumajang dari Bangkalan dengan keinginan mencari anaknya.
Dia berangkat ke Lumajang bersama suaminya menggunakan mobil carteran.
Mereka berangkat diantar tetangga yang ikhlas mengantarkan Nurul ke Lumajang.
"Saya berangkat hari Minggu jam 04.00 Subuh dan jam 09.00 sampai di Lumajang. Sampai sekarang ini saya belum pulang nunggu kabar, tetangga yang mengantar sudah saya suruh balik," kata dia.
Selama empat hari di daerah terdampak, Nurul sudah dua kali mengecek ke tempat pengungsian yang disediakan pemerintah.
"Saya sekarang di daerah Tempeh tempat pengungsian karena semalam masih banjir lahar lagi," cetus dia.
Nurul hanya mengharap ada keajaiban terkait kabar baik anaknya dan calon cucunya.
"Sekarang saya hanya berharap bantuan doanya saja, Semoga anak saya dan suaminya serta calon cucu saya segera ketemu, itu saja," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.