Menurut Roem, upaya perlawanan dan perampasan senjata milik polisi itu membuat anggota yang terdesak akhirnya menembakkan gas air mata dan tembakan peluru karet untuk membubarkan massa yang terus mengamuk.
“Jadi bisa dibayangkan kalau senjata itu berhasil mereka rampas, apa yang akan terjadi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan antara polisi dan warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, pecah di Desa Tamilow pada Selasa (7/12/2021).
Dalam peristiwa itu, 15 warga dilaporkan mengalami luka-luka karena terkena tembakan peluru karet, sedangkan dari pihak kepolisian ada tujuh personel yang terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.