SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur korban terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru tercatat ada 37 warga yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Dari 37 korban tersebut, 5 orang mengalami luka bakar ringan dan 32 orang lainnya luka berat.
"Semua korban sudah ditangani oleh petugas medis, yang 12 korban sudah ada di Puskesmas Penanggal dan 25 korban ada di RSUD Haryoto, RS Bhayangkara Lumajang," ucap Kepala BPBD Jatim Budi Santosa, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: 35 Warga Luka Bakar Akibat Awan Panas Guguran Semeru, 11 Orang Dirujuk ke RS
Budi menyampaikan, kondisi terkini, awan panas guguran (APG) mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Sampai saat ini, visual Gunung Semeru masih tertutupi kabut disertai hujan intensitas sedang dan aktivitas APG masih terus berlangsung.
"Sekitar 1 jam yang lalu kondisi Gunung Semeru masih tertutup kabut, kami dan BPBD Lumajang tetap memonitor dan melakukan koordinasi dengan PPGA tentang perkembangan guguran awan panas Gunung Semeru," ungkap dia.
Baca juga: Erupsi Semeru Putus Jembatan Penghubung Malang-Lumajang, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas
Sejak pukul 16.40 WIB, lanjut Budi, getaran pada seismograf Gunung Semeru sudah mengecil.
Dengan kondisi demikian, BPBD Jatim telah menetapkan level dua atau status waspada atas kondisi Gunung Semeru tersebut.
Dari dampak insiden tersebut, BPBD Jatim juga telah mencatat rumah warga tertutup material abu vulkanik dan putusnya Jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan putus.
"Meski terputus, akses menuju Kecamatan Pronojiwo bisa melewati Ampilgading Malang. Sedangkan menuju Kecamatan Candipuro bisa melewati Lumajang," cetus dua.
Dampak sebaran abu vulkanik dari Gunung Berapi Semeru itu hingga ke Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Ampilgading, Wajak, Tirtoyudo, Dampit dan Kecamatan Turen.
Kesigapan BPBD Jatim dalam mengevakuasi warga terdampak sudah menyiapkan delapan titik lokasi, yaitu Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumber Mujur, Balai Desa Sumber Wulu, Balai Desa Oro-Oro Ombo, Lapangan Kamarkajang, Kecamatan Candipuro, rumah warga yang aman dan Masjid Jarit di kecamatan Candipuro serta SDN 4 Supiturang.
"Terkait jumlah pengungsi masih dalam pendataan, petugas kami sedang bergerak cepat," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.