Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Rp 14 Miliar Nasabah Bank Dilelang Sepihak, Pemilik Tak Punya Tempat Tinggal, DPRD Curiga Ada Mafia

Kompas.com - 30/11/2021, 13:07 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komisi A DPRD Surabaya menggelar rapat dengar pendapat soal pengaduan salah satu warga bernama Olivia Christine Nayoan tentang lelang sepihak rumah miliknya senilai Ro 14 miliar di kawasan perum Galaxy Klampis Asri, Surabaya, Jawa Timur.

Rapat dengar pendapat yang digelar Senin (29/11/2021) di gedung DPRD Kota Surabaya itu turut menghadirkan sejumlah pihak terkait.

Seperti pemilik rumah Olivia Christine Nayoan, pemenang lelang Buyung Hamzah yang diwakili kuasa hukumnya Davy Hendranata, dan Camat Gunung Anyar.

Adapun perwakilan Bank Sahabat Sampoerna yang turut diundang berhalangan hadir.

Baca juga: Nasabah Bank Ini Mengadu ke DPRD dan Polisi Setelah Rumah Rp 14 Miliar yang Jadi Jaminan Utang Dilelang

Mafia dalam proses lelang

Saat dihubungi, Selasa (30/11/2021), anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael mengaku mencurigai ada campur tangan mafia dalam proses lelang sepihak rumah Olivia yang ditaksir senilai Rp 14 miliar itu.

"Kita enggak usah nutup-nutupi lah, kita juga paham banyak mafia lelang ini yang bermain, dan kita mengindikasikan di sana," ujar Josiah.

Ketidakhadiran pihak Bank Sahabat Sampoerna dan undangan kepada Buyung Hamzah selaku pemenang lelang yang diwakili kuasa hukumnya, menambah daftar kecurigaan di internal Komisi A DPRD Surabaya.

Ia pun akan mengupayakan agar seluruh pihak bisa dihadirkan, sehingga dugaan lelang rumah secara sepihak itu segera menemui titik terang.

"Kita akan berusaha mendatangkan semua pihak, terutama pembeli. Karena kita harus mengetahui runtutan pasti dari proses lelang, ini yang paling utama. Karena mohon maaf, ini kita tengarai bahwa ada cara yang salah dalam proses lelang ini," ucap dia.

Baca juga: Kunjungi Rumah Oksigen di SIER Surabaya, Komisi VI DPR RI: Harus Siap Hadapi Varian Omicron

Dinilai tak masuk akal

Dia menilai, pelelangan rumah itu tidak masuk akal karena terjual seharga Rp 4,1 miliar. Harga itu juga jauh dari nilai harga pasar.

"Tidak masuk akal, karena cuma Rp 4 miliar. Jadi kita kan pernah juga kerja di bank, pastinya enggak akan jauh dengan nilai jaminannya. Jadi kalau kamu utang lebih dari Rp 4 miliar, ya enggak akan dilelang dari situ," kata dia.

Karena itu, ke depan dirinya akan memanggil seluruh pihak yang terkait dalam proses lelang yang diduga dilakukan sepihak oleh pihak bank itu.

"Kita akan lihat benar-benar. Ini ada permainan atau tidak. Jadi pihak-pihak yang terkait dengan lelang mulai dari pihak bank, pembeli, hingga KPKNL nya ini harus hadir. Kita lihat tadi nggak hadir, dan pihak banknya juga seenaknya sendiri," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com