Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pertama Dukun Pengganda Uang Magelang Dikira Tewas karena Covid-19, Dimakamkan dengan Prokes

Kompas.com - 24/11/2021, 07:56 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Mu'arif (52), pria yang diduga merupakan korban pertama dukun pengganda uang, IS (57), dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Pria itu ditemukan sudah meninggal dunia di pinggir jalan Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 14 Mei 2020.

Kepala Desa Sutopati Slamet Nur Sidi menceritakan, ketika itu jasad Mu'arif ditemukan warga luar daerah yang sedang berkunjung ke Dusun Karangtengah pada malam hari.

Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang di Magelang Jadi 4 Orang, Tewas Diracun dengan Sianida

Warga menduga korban mendadak meninggal dunia karena penyakit jantung, atau terinfeksi Covid-19.

Saat itu kasus penyebaran Covid-19 memang sedang merebak tinggi di berbagai daerah. Pintu masuk kampung diportal.

"Tidak ada yang berani menyentuh jenazah korban saat itu. Lalu kita panggil aparat Polsek dan Puskesmas, kita pun manut aturan almarhum dimakamkan dengan prokes Covid-19," terang Slamet kepada wartawan di kantornya, Selasa (23/11/2021).

Pada hari itu juga korban dimakamkan oleh pihak keluaga. Tidak ada kejanggalan apa pun terhadap jenazah korban.

Kepolisian sempat menelusuri riwayat perjalanan korban dan diketahui usai bertamu ke rumah IS.

"Waktu itu juga melibatkan Polsek Kajoran. IS cuma ditanya biasa saja di rumahnya. Pandemi lagi hangat-hangatnya waktu itu," katanya.

Baca juga: Fakta Baru Dukun Pengganda Uang di Magelang, Ternyata Pernah Racuni Seorang Pria hingga Tewas

Slamet dan warga sekitar masih tidak menyangka IS yang dikenal baik dan rajin beribadah itu nekat melakukan kejahatan tersebut.

Di samping membuka praktik pengobatan alternatif, IS adalah petani yang sehari-hari berkebun di ladang dan sawah.

"Sebetulnya orang itu dikatakan baik dengan lingkungan, kegiatan keagamaan bagus, setiap waktu ke masjid, bahkan menurut info dari warga setempat dia juga suka ngisi khotbah Jumat. Makanya, di luar dugaan ada kejadian ini," ujar Slamet.

Diberitakan sebelumnya, Polres Magelang menetapkan IS (57), warga Dusun Karangtengah, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, sebagai tersangka dugaan tindak pidana pembunuhan dengan rencana.

Sejauh ini ada 4 orang tewas diduga korban tersangka dalam kurun waktu 2020-2021. Mereka dieksekusi dengan cara diracun apotas yang dicampur ke dalam air minum.

Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun menyebutkan, motif perbuatan tersangka adalah ingin menguasai uang para korban.

IS mengaku mampu menggandakan uang para korban sehingga tidak habis dibelanjakan.

"Air yang sudah dicampur dengan apotas itu disebut tersangka syarat yang harus diminum korban agar uangnya bisa berlipat ganda. Minumnya tidak boleh diketahui oleh orang lain," kata Sajarod.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com