YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ngayogjazz 2021 di Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman digelar secara daring, pada Sabtu (20/11/2021) sore.
Turut hadir secara daring di acara pembukaan Ngayogjazz 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Gelaran ini diawali dengan bregodo dan tari jaran edan. Acara pembukaan dilaksanakan di panggung Bregas.
Baca juga: Ngayogjazz 2021 Digelar di Sleman, Pengunjung Dibatasi 1.000 Orang
Hadir di acara pembukaan antara lain Reza Pahlevi Direktur Event Daerah Kemenparekraf, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono.
Di dalam sambutannya, Sandiaga Uno mengapresiasi semua pihak yang telah berkolaborasi sehingga Ngayogjazz kembali hadir dengan konsep live streaming.
"Sudah terselenggara sejak 2007 ternyata, keindahan musik jazz yang memikat dari para musisi di seluruh nusantara selalu dinanti oleh para penikmatnya," ujar Sandiaga dalam sambutanya secara daring di acara pembukaan Ngayogjazz 2021, Sabtu (20/11/2021).
Sandiaga menyampaikan tagline yang diusung pada gelaran Ngayogjazz 2021 ini adalah "Tetep Ngejazz lan Waspada".
Baca juga: Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Pingsan, Ini Penjelasan Sandiaga
Tagline tersebut menjadi ajakan untuk terus berkarya, berkreasi tapi tetap waspada, menjaga diri dari penyebaran Covid-19.
"Saya berharap dengan terseleggaranya event Ngayogjazz 2021 dapat memberikan apresiasi, membuka ruang ekspresi yang beragam dan luas kepada para musisi jazz untuk menampilkan karya-karyanya di depan publik," tuturnya.
Selain itu, dengan digelarnya Ngayogjazz 2021, lanjut Sandiaga, dapat menjadi pemantik dan momen bangkitnya pariwisata di Yogyakarta.
Ngayogjazz memberikan kepercayaan kembali kepada para wisatawan bahwa Yogyakarta sudah aman untuk dikunjungi.
Acara ini juga menjadi ajang mempromosikan Indonesia khususnya Yogyakarta sebagai daya tarik wisata di tingkat international.
Baca juga: Ini Daftar UMK DIY 2022, Kota Yogyakarta Tertinggi
Sekaligus jangka panjang turut memperkuat branding pariwisata Wonderful Indonesia.
"Event yang diselenggarakan di berbagai desa wisata ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar kepada sektor Parekraf berbasis pada potensi budaya lokal Yogyakarta tentunya," tandasnya.
Gelaran Ngayogjazz yang awalnya dapat disaksikan penonton umum dilokasi dengan terbatas mengalami perubahan.
Ngayogjazz yang digelar di Dusun Karang Tanjung, Desa Pandowoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman tidak dapat di kunjungi penonton umum secara fisik tapi tetap terselenggara secara daring.
Board Creative Ngayogjazz 2021 Aji Wartono menuturkan desa wisata Karang Tanjung masuk dalam keputusan Bupati Sleman yang boleh buka.
Baca juga: Sultan HB X Umumkan UMP 2022 DIY Naik 4,30 Persen Jadi Rp 1.840.951,53
Akibatnya, awalnya Ngayogjazz dapat dihadiri penonton umum secara terbatas.
Namun karena kondisi dan berbagai pertimbangan, acara ini diputuskan untuk dilaksanakan secara daring.
"Mengingat bahwa kondisi sekarang seperti ini, kemudian kita mempertimbangkan bahwa ya udah kita hanya untuk tamu undangan yang terbatas. Untuk umum kita putuskan supaya nanti tidak mengundang kerumunan, makanya kita putuskan dikembalikan ke daring," ucapnya.
Aji Wartono menjelaskan konsep Ngayogjazz masih sama dengan sebelumnya.
Tahun ini, di Ngayogjazz ada tiga panggung yakni Bregas, Waras dan Saras. Sedangkan tagline yang diusung adalah "Tetep Ngejazz lan Waspada" .
Tampil di panggung Bregas salah satunya adalah Kua Etnika dan Peni Candra Rini. Kua Etnika didirikan oleh almarhum Djaduk Feriyanto yang juga pencentus Ngayogjazz.
"Kua Etnika itu grupnya almarhum Mas Djaduk yang kemudian menjadi salah satu pencetus Ngayogjazz. Dengan mereka hadir tentunya semangat Mas Djaduk tentunya akan selalu terbawa," tegasnya.
Baca juga: Target 100 Persen Vaksinasi Covid-19 di DIY Mundur Desember
Aji menuturkan dengan gelaran Ngayogjazz 2021 ini kegiatan seni dan budaya tetap bergerak meski dalam kondisi apa pun termasuk pandemi Covid-19.
Para seniman dan musisi tetap terus berkarya dan berkreasi.
"Seniman tetap membuat suatu gerakan supaya mereka juga bisa tetap survive, bisa tetap kreasinya tidak mandek (berhenti). Ini salah satunya mereka tampil di Ngayogjazz," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.