Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perawat dan Guru PNS Mencoba Peruntungan di Biro Jodoh Sanusi...

Kompas.com - 21/11/2021, 05:50 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang perempuan paruh baya turun dari sebuah mobil Toyota Avanza dan bergegas masuk ke ruang tamu sebuah rumah yang menjadi "kantor" Biro Jodoh Sanusi di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (20/11/2021).

A, perempuan asal Mrican, Kabupaten Kediri itu, tidak menunggu suaminya yang sedang mencari tempat untuk memarkir mobil.

Tiba di dalam ruang tamu, A langsung mengutarakan maksud kedatangannya kepada pemilik biro jodoh, Sanusi, yang viral di media sosial baru-baru ini.

"Saya mau mencarikan jodoh buat anak saya,  perempuan, usia 30 tahun lebih sedikit," katanya dalam Bahasa Jawa.

Sebelum A melanjutkan ceritanya, Sanusi yang berusia 79 tahun itu memotong pembicaraan. Laki-laki itu mengingatkan soal uang pendaftaran Rp 100.000 yang harus dibayar untuk menggunakan jasa biro jodoh.

A pun mengaku sudah tahu. Sanusi lalu melanjutkan prosedur pendaftaran.

"Bawa foto anaknya juga kan? Ada nomor teleponnya?" tanya Sanusi setelah mendapat jawaban tentang uang pendaftaran.

Suami A menyusul masuk ruangan. Tidak lama setelah mengambil tempat duduk, beberapa kali ia melirik ke arah Kompas.com yang sudah lebih dulu di ruangan itu.

Baca juga: Begini Awal Mula Sanusi di Blitar Buka Biro Jodoh, Kisahnya Viral di TikTok

Merasa tidak nyaman, Kompas.com pun memperkenal diri.

"Oh, wartawan. Saya kira sedang mencari jodoh juga," kata pria itu.

Perawat usia 31 tahun

Kepada Sanusi, A menceritakan kekhawatirannya dan suami soal anak perempuan mereka yang belum mendapat jodoh di usua 31 tahun.

Padahal, kata A, anak perempuannya memiliki pekerjaan mapandan gaji yang bagus setelah lulus dari akademi kebidanan. A menyebut, anaknya merupakan perawat di sebuah fasilitas kesehatan di Surabaya.

Menurut A, anaknya kurang bergaul karena waktunya habis untuk fokus pada pekerjaan.

"Pagi berangkat pukul 6.30 WIB, pulang sore atau malam," ujarnya.

Anak perempuan A itu bekerja di Surabaya setelah lulus kuliah. Kiini, perawat itu telah bekerja hampir  10 tahun.

Awalnya, A dan suami tak pernah berpikir mencarikan jodoh untuk anak perempuannya itu. Mereka beranggapan anak zaman sekarang lebih pintar mencari pasangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com