Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perawat dan Guru PNS Mencoba Peruntungan di Biro Jodoh Sanusi...

Kompas.com - 21/11/2021, 05:50 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Sekitar setahun lalu ketika anak perempuannya itu berulang tahun yang ke-30, A dan suami mulai cemas, terlebih setelah tahu anaknya masih juga belum memiliki calon pasangan hidup.

"Pernah beberapa kali mengaku punya pacar tapi selalu tidak ada kelanjutannya," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com.

"Kami ke sini karena kami pikir anak ini enggak bakalan segera dapat jodoh kalau orang tuanya tidak ikut 'cawe-cawe'," tambahnya.

Ditanya kenapa anaknya tidak mencoba mencari jodoh lewat media sosial atau aplikasi kencan online, A mengaku tidak tahu.

"Mungkin takut kena penipuan. Kan banyak yang tertipu juga katanya di Facebook. Kalau ke sini paling tidak lebih orangnya jelas," ujarnya.

Guru, PNS, usia 33 tahun

Sekitar satu jam sebelum A dan suaminya datang ke Biro Jodoh Sanusi, pasangan suami istri dan anak perempuan muda terlebih dulu berbincang dengan sang mak comblang.

Baca juga: Cerita Mak Comblang Sanusi di Blitar: Katanya Orang Sekarang Bisa Cari Jodoh Lewat Ponsel

Sanusi mengatakan, mereka merupakan warga Kepanjenlor, Kota Blitar. Anak perempuan yang mencari jodoh itu berinisial I. 

Orangtua dan anak itu, kata Sanusi, hendak mencari jodoh untuk I yang sudah berusia 33 tahun.

"Padahal orangnya cantik, seorang guru SMP, pegawai negeri. Kenapa belum dapat jodoh juga? Semoga segera dapat jodoh dari sini," ujar Sanusi yang tidak dapat membaca dan menulis itu.

Menurut Sanusi, meski berasal dari Blitar, I bertugas menjadi guru SMP di sebuah daerah di Jawa Tengah.

"Tadi dia memilih tiga foto pria yang saya punya. Sudah dia catat nomor ketiganya," tutur Sanusi.

Sanusi sendiri mengaku bersyukur pagi hari ini sudah ada dua perempuan yang hendak menggunakan jasa biro jodohnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com