Sekitar setahun lalu ketika anak perempuannya itu berulang tahun yang ke-30, A dan suami mulai cemas, terlebih setelah tahu anaknya masih juga belum memiliki calon pasangan hidup.
"Pernah beberapa kali mengaku punya pacar tapi selalu tidak ada kelanjutannya," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com.
"Kami ke sini karena kami pikir anak ini enggak bakalan segera dapat jodoh kalau orang tuanya tidak ikut 'cawe-cawe'," tambahnya.
Ditanya kenapa anaknya tidak mencoba mencari jodoh lewat media sosial atau aplikasi kencan online, A mengaku tidak tahu.
"Mungkin takut kena penipuan. Kan banyak yang tertipu juga katanya di Facebook. Kalau ke sini paling tidak lebih orangnya jelas," ujarnya.
Guru, PNS, usia 33 tahun
Sekitar satu jam sebelum A dan suaminya datang ke Biro Jodoh Sanusi, pasangan suami istri dan anak perempuan muda terlebih dulu berbincang dengan sang mak comblang.
Baca juga: Cerita Mak Comblang Sanusi di Blitar: Katanya Orang Sekarang Bisa Cari Jodoh Lewat Ponsel
Sanusi mengatakan, mereka merupakan warga Kepanjenlor, Kota Blitar. Anak perempuan yang mencari jodoh itu berinisial I.
Orangtua dan anak itu, kata Sanusi, hendak mencari jodoh untuk I yang sudah berusia 33 tahun.
"Padahal orangnya cantik, seorang guru SMP, pegawai negeri. Kenapa belum dapat jodoh juga? Semoga segera dapat jodoh dari sini," ujar Sanusi yang tidak dapat membaca dan menulis itu.
Menurut Sanusi, meski berasal dari Blitar, I bertugas menjadi guru SMP di sebuah daerah di Jawa Tengah.
"Tadi dia memilih tiga foto pria yang saya punya. Sudah dia catat nomor ketiganya," tutur Sanusi.
Sanusi sendiri mengaku bersyukur pagi hari ini sudah ada dua perempuan yang hendak menggunakan jasa biro jodohnya.