BLITAR, KOMPAS.com - Hujan lebat selama beberapa jam pada Kamis (18/11/2021) siang mengakibatkan belasan bencana longsor terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Salah satu desa yang terdampak longsor adalah Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi yang berada sekitar 35 kilometer arah timur laut dari Kota Blitar.
Baca juga: Siswa SD Temukan Kerangka Manusia di PantaI Jolosutro Blitar, Bermula Mencari Kelapa
Di desa di kaki Gunung Kawi itu terdapat 10 titik longsor dalam sehari ketika hujan lebat mengguyur desa itu selama lebih dari tiga jam pada Kamis siang hingga sore.
Kepala Desa Balerejo Setiyoko mengatakan, bencana longsor di desanya semakin memprihatinkan dari tahun ke tahun.
"Tahun ini paling parah sejauh yang saya ingat. Padahal puncak musim hujan kali ini diperkirakan masih akan berlangsung sebulan lebih," ujar Setiyoko kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Baca juga: Penambangan Pasir Diduga Ilegal di Blitar, Polisi Amankan 6 Orang dan Sita Ekskavator
Dari 10 titik longsor di Desa Balerejo, dampak paling parah dialami oleh Nuryatin (57), warga Dusun Sumberejo, yang tembok rumahnya jebol akibat tertimpa longsoran sehingga tanah masuk ke ruang tamu rumah.
Di dusun yang sama, tebing setinggi 75 meter longsor dan mengakibatkan rumah milik warga bernama Kateno yang berada di puncak tebing itu berada dalam bahaya.
Jarak antara tembok bangunan rumah dengan bibir tebing menjadi semakin dekat, hanya sekitar 1,5 meter.
Selain membahayakan pemukiman warga, di antara 10 titik longsor itu terdapat tujuh titik yang berakibat pada tertutupnya sebagian atau seluruh jalan desa.
"Gotong royong warga sementara difokuskan di rumah Ibu Nuryatin dan Pak Kateno. Untuk jalan, sementara kita upayakan agar sepeda motor bisa lewat," kata Setiyoko.
Baca juga: Ada Batu Nisan dan Pohon Pisang di Jalan Rusak Menuju Pabrik Gula di Blitar