Saat ini, kata Sarija, warga masih berjibaku membersihkan material longsor.
“Langkah kami, yakni membersihkan longsoran utama. Setelah selesai, togor akan berdiri dan bisa hidup,” kata Sarija.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Agus Satyo Nahrowi mengungkapkan, perlu alat berat yang lebih besar untuk mengatasi longsor tersebut.
Oleh karena itu, BPBD Kulon Progo masih berkoordinasi beberapa pihak lain untuk mendatangkan alat itu.
“Mereka terisolasi, petengan (hidup dalam gelap), dan elektronik tidak bisa dipakai,” kata Joko.
Warga tetap gotong royong ikut membantu membuka akses sembari menunggu kedatangan alat Weloader atau traktor pengeruk untuk menyingkirkan material tanah.
“Kami ada alat weloder. Dengan alat kecil seperti yang kita punya ini bisa sampai satu Minggu baru selesai,” kata Joko.
Joko saat ini memprioritaskan aliran listrik segera pulih saat ini. Karena itu, warga diarahkan membuka lokasi di mana tiang listrik roboh.
Setelah lokasi tiang terbuka, maka PLN bisa segera menangani padamnya aliran listrik ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.