Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam, Ibu di Blora Melahirkan dengan Bantuan Cahaya HP

Kompas.com - 02/11/2021, 12:38 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Dampak pemadaman listrik yang terjadi di Blora akibat cuaca ekstrem, ternyata menimbulkan kisah menyentuh.

Akibat listrik padam, seorang perempuan yang sedang hamil tua, terpaksa melakukan persalinan di Puskesmas Todanan dengan bantuan cahaya ponsel.

Dalam postingan yang diunggah oleh akun Instagram @haris.suhud, peristiwa tersebut terjadi pada 21 Agustus 2021 dan ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial baru-baru ini.

Baca juga: Sering Padamkan Listrik karena Cuaca Ekstrem, PLN Blora Minta Maaf

Wanita yang sedang hamil tua tersebut berangkat ke Puskesmas Todanan dalam kondisi gerimis dan mati listrik sekitar jam 9 malam.

Sesampainya di lokasi, genset yang dimiliki oleh pihak puskesmas tidak dapat digunakan secara layak, sehingga terpaksa gelap-gelapan.

Akhirnya, dengan bantuan cahaya ponsel, wanita tersebut melahirkan bayinya dengan selamat.

Peristiwa persalinan bayi dengan bantuan cahaya ponsel tersebut, dibenarkan oleh pihak Puskesmas Todanan.

"Setelah diklarifikasi memang betul," ucap Kepala Puskesmas Todanan, Rismiyati saat dihubungi wartawan.

Menurutnya, wilayah di sekitar Todanan memang sering terjadi pemadaman listrik. Sedangkan, genset yang ada di kantornya juga sedang dilakukan perawatan.

"Lha itu kebetulan siangnya habis maintenance, setelah di-maintenance malah mati, dihidupkan, mati lagi," kata dia.

Setelah adanya peristiwa tersebut, pihak puskesmas mengaku langsung melakukan perbaikan agar tidak terjadi peristiwa seperti itu lagi.

"Ya, alhamdulillah ini sudah saya TL (tindaklanjuti) semuanya, jadi kami tetap langsung membenahi," ujar dia.

Baca juga: 2 Pembobol Mesin ATM di Pontianak Ditangkap, Polisi: Modus Cabut Listrik

Sementara itu, manajer PLN ULP Blora Andri Yoga Prathama mengatakan dampak dari cuaca ekstrem tersebut membuat banyaknya pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik.

"Jadi untuk gangguannya itu, jaringan kami tertimpa pohon, dan perlu ada beberapa recovery yang cukup lama, untuk memulihkan pasokan listrik kami," kata dia saat ditemui Kompas.com, Senin (1/11//2021).

Andri juga menjelaskan tantangan terbesar yang dihadapinya dalam menyalurkan listrik-listrik ke wilayah Todanan, Ngawen, hingga Kunduran.

"Tantangan kami adalah sebagian besar jaringan kami itu melewati hutan atau kebun-kebun yang banyak rawan pohon tumbang," jelas dia.

Selain itu, sejumlah kecamatan seperti Todanan, Ngawen, dan Japah, lokasi wilayahnya tersebut berada di posisi paling ujung dari sumber tegangan yang ada di Tunjungan.

Sehingga, pihaknya membutuhkan waktu untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat gangguan alam tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com