MOJOKERTO, KOMPAS.com - Siswa kelas 6 MI Roudlotul Muttaqin di Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terpaksa belajar di teras sekolah.
Mereka tak bisa menempati ruang kelas yang biasanya digunakan sebagai tempat belajar karena atap gedung di sekolah itu ambruk.
Baca juga: Atap Sekolah Ambruk, Siswa MI di Mojokerto Belajar di Teras
Muhammad Syarifuddin, guru MI Roudlotul Muttaqin menuturkan, peristiwa ambruknya atap bangunan MI Roudlotul Muttaqin terjadi pada Kamis (4/11/2021).
Kala itu, para siswa sudah meninggalkan sekolah. Hanya ada dua pelatih drum band, serta dua orang guru.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Syarifuddin sedang berada di toilet sekolah.
Saat itu, ungkap dia, hujan deras turun disertai angin kencang.
Saat dia berada di toilet, tiba-tiba terdengar suara keras dari dekat toilet.
Syarifuddin terkejut karena menyaksikan atap ruang kelas 5 dan ruang kantor sekolah ambruk, setelah keluar dari toilet.
"Waktu itu saya di toilet, tiba-tiba terdengar suara keras dari luar," tutur Syarifuddin kepada Kompas.com, Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Warung di Mojokerto, 3 Orang Meninggal Dunia
Beruntung, tidak ada korban jiwa atau luka. Sebab, ketika kejadian, tidak ada siswa di sekolah.
Syarifuddin menjelaskan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu, siswa kelas 5 dan 6 tidak diliburkan.
Siswa kelas 5 belajar di ruang pelatihan komputer, sedangkan siswa kelas 6 belajar di teras sekolah.
Baca juga: Jadi Tersangka Pencabulan, Pengasuh Pesantren di Mojokerto Ditahan Polisi
Untuk diketahui, MI Roudlotul Muttaqin merupakan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.
Bangunan yang ambruk itu diperkirakan sudah ada sejak tahun 1967 dan pernah direnovasi pada 2009.
"Saya baru 4 tugas mengajar di sini. Ini gedung lama, kalau enggak salah dibangun pada tahun 1967," ungkap Syarifuddin.
Baca juga: Seorang Polisi di Mojokerto Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Vila
Pantauan Kompas.com, bangunan yang tampak mengalami kerusakan parah, yakni ruang guru dan ruang kelas 5.
Genting dan kayu penyangga atap ruang guru tampak tidak tersisa.
Di ruang kelas 5, sebagian kayu penyangga atap tampak patah dan genting sudah dibersihkan.
Pada dua ruangan itu, tampak pecahan genting dan serpihan kayu berserakan.
Begitu pula di ruang kelas 6 yang berdempetan dengan ruang kelas 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.