Capaian Vaksinasi Covid-19 Sudah di Atas 90 Persen, Wonogiri Bakal PTM 100 Persen

WONOGIRI, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, segera memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen bagi seluruh jenjang sekolah.

Kebijakan PTM 100 persen diberlakukan lantaran capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri sudah di atas 90 persen.

“Saat sekarang kami sedang fokus selesaikan vaksinasi tahap kedua. Untuk itu kami mendorong agar PTM di seluruh sekolah dapat dilaksanakan menjadi 100 persen,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Bupati Wonogiri Minta Pelaku dan Korban Kekerasan Seksual Tak Dinikahkan, Ini Alasannya

Pria yang akrab disapa Jekek ini menuturkan saat ini PTM terbatas di Kabupaten Wonogiri sudah diberlakukan masuk 75 persen.

Namun untuk menuju PTM 100 persen, Pemkab Wonogiri terlebih dahulu mengevaluasi jalannya pelaksanaan PTM 75 persen.

“Namun dalam prosesnya harus ada evaluasi terhadap PTM yang sudah berjalan dari 50 menjadi 75 persen. Nanti pekan ini kita evaluasi. Kalau dalam proses 75 persen PTM tidak menemukan persoalan yang krusial maka kami dorong ke PTM seratus persen,” jelas Jekek.

Untuk teknis pelaksanaan PTM 100, Jekek menyebut seluruh siswa diperbolehkan masuk sekolah.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Wonogiri, Tiga Kecamatan Terendam Banjir

Hanya saja untuk awalnya jam pelajaran belum bisa penuh dilaksanakan seperti PTM normal.

“Jadi seratus persen semuanya masuk. Namun untuk jam pelajaran akan menyesuaikan. Dari kuota nanti akan dievaluasi dulu ada resisten atau tidak. Kalau tidak ada persoalan maka kita akan tambah jam,” kata Jekek.

Bagi Jekek rencana penyelenggaraan PTM 100 persen sebagai upaya Pemkab Wonogiri menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Tidak ada klaster

Jekek mengungkapkan selama sebulan terakhir dilakukan pelaksanaan PTM terbatas tidak ditemukan klaster penularan covid-19. Hanya ditemukan satu kasus guru SD suspek Covid-19.

“Selama pelaksanaan PTM terbatas tidak ditemukan klaster. Ada satu kasus guru suspek. Tetapi sudah tertangani dengan baik karena tidak menyebabkan klaster penularan,” ungkap Jekek.

Baca juga: Waduk Pidekso Wonogiri Diresmikan Jokowi pada Desember 2021, Bisa Aliri 1.500 Hektar Sawah

Setelah menemukan satu guru suspek, tim Satgas Covid-19 segera melakukan isolasi bagi guru tersebut.

Tindakan itu dilakukan agar tidak terjadi kecolongan penularan Covid-19.

“Kami tidak mau kecolongan. Kalau ada yang suspek saya sudah minta ke satgas untuk segera dilakukan isolasi,” demikian Jekek.