Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Dubes Uni Eropa, Gubernur Riau Buka Peluang Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Kompas.com - 15/11/2021, 15:06 WIB
Idon Tanjung,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket berkunjung ke Provinsi Riau, Senin (15/11/2021).

Dalam kunjungannya hingga Selasa (16/11/2021), Dubes Uni Eropa melakukan pertemuan dengan Gubernur Riau, Syamsuar, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Riau, serikat dan asosiasi petani sawit, serta berkunjung ke Desa Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, untuk bertemu dengan para petani sawit skala kecil.

Dalam konferensi pers Syamsuar dan Vincent Piket, kunjungan Dubes Uni Eropa ini untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Riau dengan Uni Eropa.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Suguhkan Minuman Cendol untuk Menlu Inggris Elizabeth Truss

Selain itu, meningkatkan pemahaman tentang Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komperhensif Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah dalam perundingan.

Adapun tujuan khusus Dubes Uni Eropa ke Bumi Lancang Kuning ini adalah untuk memahami lebih mendalam tentang produksi minyak kelapa sawit di Riau, khususnya produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan pada skala kecil.

"Uni Eropa ingin bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Minyak sawit mewakili 8 persen dari total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, dan merupakan 16 persen dari ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Sektor ini merupakan sumber lapangan kerja dan pendapatan besar di daerah," kata Vincent kepada wartawan.

Baca juga: Duduk Perkara Ratusan Petani Sawit di Riau Berbulan-bulan Tak Digaji

Karena itu, pihaknya berminat besar untuk bekerja sama dengan pemerintah, industri, organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan standar keberlanjutan di seluruh rantai pasokan minyak sawit.

"Secara khusus, ingin memastikan bahan minyak sawit yang kami beli tidak akan berkontribusi terhadap deforestasi. Indoensia sedang bekerja keras untuk hal ini. Selama kunjungan, saya harap bisa mendapat masukan lebih banyak tentang kemajuan yang ada. Uni Eropa adalah salah satu pasar minyak sawit terbesar di Indonesia," sebut Vincent.

Ia menambahkan, terkait IEU-CEPA, perundingan putaran ke-11 telah dilaksanakan pekan lalu.

"Baik Uni Eropa dan Indonesia, berharap perundingan IEU-CEPA dapat tuntas sesegera mungkin. Satu studi oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa setelah diberlakukan dan diterapkan, CEPA akan membawa pertumbuhan PDB 2,1 persen untuk Indonesia pada tahun 2032 mendatang. Ini berarti 5 miliar euro tahun demi tahun," kata Vincent.

Sementara itu, Vincent berpesan agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Riau tidak memicu terjadinya penebangan atau kerusakan lingkungan.

"Yang terpenting dari Uni Eropa ini adalah untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak merusak lingkungan," ujar Vincent.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com