Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Jalur Maut Tanjakan Sitinjau Lauik, Ada Para YouTuber yang Meraup Jutaan Rupiah

Kompas.com - 14/11/2021, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

 

Video yang mendapat banyak perhatian di antaranya "Gawat Truk Gagal Menikung" dan "Hal yang Tidak Diinginkan Terjadi di Sitinjau Laut".

"Memang yang paling tinggi penonton kalau ada kecelakaan atau ada truk trailer lewat, muatan berat, hingga adanya tumpahan minyak sawit," ujarnya.

Bram tidak setiap hari mangkal di Sitinjau Laut. Namun, jika ada peristiwa menarik, dia akan segera datang untuk mengabadikan momen di lokasi.

"Biasanya saya dapat info dari kawan-kawan lain atau Petugas Keamanan Jalan Raya," ujarnya.

Adakalanya pukul 11.00 WIB dia sudah mangkal di Sitinjau Lauik dan pulang pada sore hari.

Untuk mengakali agar bisa mengunggah video setiap hari, Bram mengumpulkan banyak stok video.

Handycam dengan format full HD menjadi andalannya merekam perjuangan para sopir melewati tanjakan.

Jika baterai handycam habis, Bram merekam gambar menggunakan ponsel.

Dengan mengunggah satu video tiap hari dan rata-rata penonton 5.000, dia mampu meraup adsense dari YouTube antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulan.

Tak pernah mendapat masalah

Selama mengunggah video ke YouTube, Bram belum pernah mengalami masalah atau mendapat teguran dari pengemudi yang direkamnya.

Hanya saja, ada beberapa pengendara yang kesulitan lewat memohon agar tidak direkam karena malu.

"Misalnya ada cewek belum pandai bawa mobil lewat sini, pas mau naik mundur, itu kan konten menarik, tapi kalau dia mohon tidak direkam ya saya turuti daripada ada masalah di kemudian hari," kata dia.

Ia mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari mengambil gambar, mengedit, hingga mengunggah. Semua dipelajari secara otodidak.

Mangkal hanya akhir pekan

Selain Bram, ada YouTuber lainnya yang juga meraup rezeki dari konten Sitinjau Lauik, yaitu Doni dengan saluran bernama Widia Siska.

Doni mengatakan, dia mangkal di Sitinjau Lauik setiap akhir pekan karena pada hari biasa dia bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com