Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-Detik Truk Terbalik di NTT, Angkut 36 Orang Rombongan Pengantin, Sopir Sempat Banting Setir ke Kanan

Kompas.com - 05/11/2021, 15:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah truk yang mengangkut 36 orang rombongan pengantin dari Dusun Poti, Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang, terbalik pada Kamis (4/11/2021) sore.

Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalan raya Desa Kualin, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Saat itu rombongan hendak menuju Ofu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten TTS.

Kecelakaan tersebut berawal saat sang sopir, Jemry Nomlene (35) melaju dari arah Bena menuju Kolbano, Kabupaten TTS.

Baca juga: Melaju dengan Kecepatan Tinggi, Truk Terbalik di NTT Tewaskan 5 Orang, Begini Kronologinya

Polisi menyebut sopir melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang lurus dan rata. Saat tiba di lokasi kejadian, roda kiri truk jatuh ke sisi kiri jalan.

Pengemudi kemudian banting setir ke kanan. Namun truk oleng dan terbalik ke kanan jalan arah kendaraan.

"Karena oleng, mobil keluar ke tepi lunak kanan, akibatnya terbalik," jelas Kasat Lantas Polres TTS Iptu Stef Bessie Kualin kepada sejumlah wartawan, Jumat (5/11/2021).

Total ada empat orang yang tewas di lokasi kejadian yakni 3 pria dan 1 perempuan.

Empat warga yang meninggal dunia yakni Lambertus Atonis (20), warga Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang.

Baca juga: Truk Terbalik di NTT, Jumlah Korban Meninggal Bertambah Jadi 5 Orang

Dominggus Nabut (50), warga Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang.

Korban lainnya, Titus Taunu (50), warga Desa Oepliki, Kecamatan Noebeba, Kabupaten TTS dan Norce Liunokas (55), warga Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang.

Selain 4 korban meninggal dunia, ada 8 orang mengalami luka berat dan 24 orang mengalami luka ringan. Para korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Kualin, Kabupaten TTS.

Saat menjalani perawatan di puskesmas, seorang korban dengan luka berat meninggal dunia.

Baca juga: Hendak Berteduh Usai Peringatkan Truk Menjauh dari Sungai, Penambang Pasir Tewas Tersambar Petir

Ia adalah Amina Seu (20), warga Desa Nunmafo, Kecamatan Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang.

Stef mengatakan saat ini pihaknya sedang memeriksa sejumlah saksi termasuk sopir dan mengamakan beberapa barang bukti.

Urusan pernikahan, camat sebut sopir mabuk

Ilustrasi pernikahan.PEXELS/TRUNG NGUYEN Ilustrasi pernikahan.
Camat Amabi Oefeto Timur, Maher Ora membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan rombongan itu hendak melakukan urusan pernikahan di TTS karena calon pengantin perempuan dari TTS.

Ada 34 orang yang berada dalam rombongan itu, termaksud anak dan bayi berumur dibawa 1 tahun.

Akses jaringan komunikasi yang sulit di lokasi kejadian dan tempat kesehatan terdekat, kata Maher, membuat ia dan pihak keluarga kesulitan mendapat informasi lebih detail terkait kecelakaan tersebut.

Baca juga: 31 Kelurahan di Kota Kupang Nihil Kasus Positif Covid-19, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Prokes

Ia pun telah meminta empat keluarga perwakilan agar menuju lokasi untuk memantau dan melihat lebih dekat korban meninggal maupun selamat dari kejadian itu.

Utusan keluarga itu juga diminta bisa memfasilitasi kepulangan semua keluarga ke Desa Nonmafu.

"Korban saat ini masih di wilayah hukum polres TTS, apakah di puskesmas atau di rumah sakit di Soe. Kami juga belum tauh, karena komunikasi kita kesana sulit," jelas dia dikutip dari Pos Kupang.

Dari hasil informasi, menurut Camat Hamer, pengemudi truk itu dalam keadaan dipengaruh minuman keras (miras).

Baca juga: Tolak Diajak Berhubungan Badan, Siswi SMA di Kupang Dianiaya hingga Nyaris Diperkosa Kakak Kelas

Bahkan, dirinya pun sudah memastikan informasi itu ke pihak keluarga korban dan dibenarkan bahwa sopir dalam keadaan mabuk. Ia mengaku, kendaaran tersebut juga merupakan kendaraan yang berasal dari TTS.

Dia berharap semua korban yang selamat dan meninggal dunia bisa dibawa pulang.

Kelima korban meninggal dunia, dikatakan Camat Maher, semuanya merupakan satu dusun. Rumah antar korban saling bertetangga atau tidak lebih dari 100 meter.

Semua korban, menurutnya juga merupakan satu ikatan keluarga besar.

Untuk itu, ia telah meminta pendeta di wilayah setempat agar prosesi pemakaman bagi kelima korban dilakukan pada satu titik di dusun Poti, Nonmafu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati), Pos Kupang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com